Pamekasan |nusantarajayanews.id – Balai Pemasyarakatan Kelas II Pamekasan (Bapas Pamekasan) Kanwil Kemenkumham Jatim mengadakan kegiatan sosialisasi bahaya narkoba dengan mendatangkan narasumber Bapak Bambang Sutrisno, S.E., M.M. Yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sumenep, Kegiatan di mulai Jam 10.00 WIB yang di awali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. (30/05)
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Bapas Pamekasan, ZONNI ANDRA, Kepala Lapas Arjazah, MUHAMAD IRVAN MUAYAT beserta perwakilan Jajarannya dan Plt.Kepala Lapas Narkotika Pamekasan, EDDY JUNAIDI beserta perwakilan Jajarannya, Serta Pegawai Bapas Pamekasan. Seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan tersebut mem berikan sambutan yang di awali sambutan kepala Bapas Pamekasan.
Bambang Sutrisno, sebagai narasumber menjelaskan banyak hal tentang bahaya narkoba terhadap generasi muda diantaranya untuk mengenali kecanduan sperti ; Halusinasi, Berubahnya Sel Saraf dalam Otak, Kebingungan dan Hilang Ingatan, serta Kejang dan Kematian.
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Bangsa akan maju jika para pemuda memiliki karakter nasionalisme. Nasionalisme merupakan bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab merosotnya sikap nasionalisme pada diri anak karena berkembangnya zaman globalisasi, yaitu rasa nasionalisme dikalangan generasi muda semakin memudar. Hal ini dapat dibuktikan banyak generasi muda yang lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaan Indonesia. Mereka lebih senang mengaplikasikan budaya barat dalam kesehariannya, yang secara tidak sadar membuka lebar pintu masuk Narkoba. Karena tren Narkoba dibawa oleh budaya barat bukan budaya Indonesia.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba Itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Inilah mengapa penting dilakukan sosialisasi atau penyuluhan terkait bahaya narkoba pada remaja di setiap daerah. Tidak hanya di daerah besar, wilayah kecil harus mendapatkan tindakan penyuluhan yang sama, agar pemahaman semua remaja di Indonesia tetap sama, bahwa narkoba tidak sebaiknya digunakan.
Peredaran narkoba bisa dilakukan melalui apa saja. Bahkan, ada beberapa cara yang mungkin hingga kini masih belum teridentifikasi, sehingga penyalahgunaan masih sangat mungkin terjadi. Remaja menjadi target empuk para pemasok karena iming-iming manfaat yang mungkin didapat. Jangan sampai terjadi, kenali bahaya narkoba yang mengancam jiwa bagi siapa saja yang menjadi kecanduan karenanya.
Setelah penjelasan narasumber kegiatan di tutup dengan melakukan tes urien peserta, dengan hasil seluruh hasil tes Negatif dari barang narkoba. Kegiatan ini disiarkan langsung di media sosial Facebook Bapas Pamekasan di Link ; https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=603284528436875&id=100027492943389&mibextid=Nif5oz Mator Sakalangkong . (red)