banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130 banner 2500x3000

Ekspor UMKM Sumenep Meningkat, Gesid Jatim Siapkan Misi Dagang ke Pasar Dunia

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Surabaya | Nusantara Jaya News – Generasi Emas Indonesia (Gesid) Jawa Timur (Jatim) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan UMKM melalui misi dagang “Go Pasar Global”.  Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan peluang ekspor produk UMKM kabupaten Sumenep ke pasar internasional.

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting. Diantaranya adalah Erling Elinda Yulianto, Plt. ketua Umum Gesid Jatim, Achmad Fauzi, Bupati Sumenep, dan Miftah Farid Direktur Pengembangan Ekspor Produk lokal ke pasar global diwakili Singgih, pada hari Kamis (8/8/2024).

banner 2500x130

Misi Dagang “Go Pasar Global” ini diharapkan dapat membuka jalan bagi produk-produk unggulan UMKM Sumenep untuk bersaing di kancah internasional, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan aktivitas ekspor. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk belajar dan berjejaring dengan para pelaku usaha dan pakar ekspor ternama.

Singgih, Direktorat PEP Primer Kementerian Perdagangan RI mewaliki Direktur Pengembangan Eksport Produk Lokal mengatakan bahwa Beberapa poin penting terkait dinamika ekonomi global dan domestik. Menurutnya, ada beberapa isu- isu utama yang perlu diangkat.

“Diantaranya adalah kenaikan harga pangan energi dalam negeri, perdagangan ekonomi hijau dan berkelanjutan, Geopolitik global, pergeseran status ekonomi berbagai negara LDC, pergeseran ekonomi dunia, Peningkatan kontribusi perdagangan digital, logistik dan rantai pasok,” ujarnya.

Singgih mengatakan bahwa kinerja ekspor non migas Jatim menunjukkan peningkatan signifikan dari Januari hingga Mei 2024 mencapai USD 9,98 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar USD 9,25 miliar, naik sebesar 7,86 persen.

“Meski demikian, Jatim mengalami defisit neraca perdagangan sebesar USD 1,78 miliar pada periode tersebut. Jatim menempati peringkat ketiga dalam kontribusi terhadap ekspor non migas nasional dengan porsi 8,88 persen dari total ekspor indonesia,” kata dia.

Lebih lanjut, kata Singgih, dalam kurun waktu 2019 hingga Mei 2024 kinerja ekspor non migas Jatim menunjukkan tren fluktuatif. Menurutnya, pada tahun 2019 ekspor tercatat sebesar USD 23,763 miliar, namun ada tanda-tanda pemulihan dengan pencapaian USD 9,981 miliar hingga Mei 2024.

“Sementara itu, Jawa barat (Jabar) dan Kalimantan Timur (Kaltim) berada diposisi pertama dan kedua dalam kontribusi ekspor non migas. Kementerian perdagangan menyoroti potensi besar dari produk primer dan manufaktur Jatim yang belum dimanfaatkan sepenuhnya,” imbuh Singgih.

“Dengan estimasi nilai potensi sebesar USD 19,40 miliar untuk produk primer dan USD 21,14 miliar untuk produk manufaktur. Produk-produk yang memiliki potensi ekspor tinggi antara lain makanan olahan, tekstil, produk kimia, serta elektronik,” tuturnya.

Singgih berharap peningkatan ekspor ini dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mengurangi defisit neraca perdagangan yang terjadi.

“Pemerintah dan pelaku usaha didorong untuk terus mengeksplorasi dan memanfaatkan potensi pasar ekspor yang belum tergarap, khususnya di sektor – sektor yang telah diidentifikasi memiliki nilai tambah tinggi,” pungkasnya.

banner 1000x130
banner 2500x130 banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130