Bali |nusantarajayanews.id – Viral beberapa hari belakangan bahwa Bapak Yusuf Hamka Pengusaha Jalan Tol dan Dermawan nasi bungkus 3.000 perak mendatangi kantor Bapak MMD Menteri Polhukam yang mengadu atas piutang-nya yang belum dibayar oleh Negara.
Kalau dibaca dari isu yg terjadi bahwa hal itu sudah Inkrah sejak tahun 2010, Kenapa kok baru teriak sekarang, ada apa ?
Dilihat dari Carut marut yang lain, menurut narasumber Iyyas Subiakto bahwa PT. CMNP konon Dirut-nya Mba’ Tutut dan begitu juga Bank Yama.
“Artinya kalau bener ya lu makan lu, atau lu ngutang Ama lu ya lu yang bayar lu..emang dasar lu.” ujarnya. (20/6/23).
Lagian masyarakat belum tahu detailnya, tetapi seandainya Bapak Machfud sudah teriak saat ini, ibarat ludahnya seperti api. Maka Negara bisa salah dan kalah awu sama beliau. Dalam hal Ini waktu sama seperti dana 349 T yang menyeret Kemenkeu.
“Awalnya Beliau konpres tanpa Menkeu kemudian rame di DPR. Setelah di jelaskan SMI mengapa sekarang sunyi.” ucapnya.
Belakangan ini, Bapak MMD menjadi harapan besar masyarakat Indonesia untuk memberantas korupsi sejak beliau bertanya ke Korea di komisi 3 DPR RI tentang status UU Perampasan Aset Koruptor. “Justru dari pihak Korea menjawab bahwa hal tersebut urusannya kepada Ketua Umum (ketum).” tegasnya.
Saya melihat bahwa Bapak MMD akan menjadi tumpuan bagi masyarakat, tapi harus ada koordinasi kepada lembaga terkait.
Sehingga dana 349 T kasusnya sampai dimana ?sedangkan YH menagih utang dan SMI harus membayar.
Dalam hal ini Kemenkeu memberi jawaban bahwa masalah ini, bukan persoalan bayar atau tidaknya, akan tetapi masih ada hitungan yang menyangkut dengan Mba’ Tutut.
Dengan sendirinya YH seolah diatas angin, sekarang dia berteriak seolah Negara punya utang,
Entar dulu Bos dihitung hak dan kewajibannya gimana ?. Atau kenapa gak di jadikan nasi bungkus saja agar coveragenya meluas. Kan 800m bisa jadi 267 juta bungkus, lumayan buat makan pagi orang miskin se-Indonesia selama hampir setahun. Kan sekarang income bersih dari jalan tol sudah lebih 1 T per tahun.” katanya.
Yang perlu ditanyakan dulu dana tersebut modalnya Mba’ Tutut atau BLBI. “Bukan hanya nasi bungkus dan juga, jangan mengalihkan isu korupsi BTS atau pesawat bekas, itu pun tidak seimbang.” tutupnya. (Nt)
Iyyas Subiakto (narasumber)