Surabaya |nusantarajayanews.id – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Anik Maslachah meminta dan berharap agar dua sektor, yaitu Pendidkan dan Ekonomi bisa ditambah anggarannya pada perancangan APBD 2024.
Menurut Anik, kedua sektor tersebut perlu menjadi antensi, lantaran mempunyai peran vital dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan lapangan pekerjaan. Dalam usulan itu, direncanakan anggaran pendidikan mencapai Rp6,9 triliun atau 22,51 persen dari total belanja di APBD 2024 yang ditaksir Rp31 triliun. Sementara pagu ekonomi, hanya mencapai Rp1,5 triliun atau 5,01 persen.
Pada sektor ekonomi porsinya harus diperbesar. Diketahui Jatim berhasil menekan angka kemiskinan tertinggi di pulau Jawa.
“Nah, capaian itu akan bertambah maksimal jika sektor ekonomi, utamanya pemberdayaan UMKM dan pertanian bisa ditambah. Sektor ini juga paling besar menyerap tenaga kerja. Dengan peningkatan dan perluasan kedua sektor ini, secara otomatis akan menyusutkan angka pengangguran terbuka di Jatim yang kini masih tinggi,” terang Anik dikonfirmasi, Jumat (18/8/2023).
Anik mengusulkan untuk menambah porsi pada dua sektor ini, Pemprov perlu melakukan efisiensi belanja pegawai yang menyerap anggaran paling tinggi dalam belanja APBD 2024. Diketahui persentasenya mencapai 42,92 persen atau Rp13,3 triliun. Misalnya soal intensif pegawai. Harus diberikan berbesar kinerja dan porposional. Tentu, tanpa mengabaikan kesejahteraan mereka.
“Ini penting karena pagu belanja pegawai lah yang paling tinggi menyumbang angka Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran atau SiLPA dalam APBD 2023,” katanya.
Diketahui dalam KUA-PPAS, Pendapatan Daerah mencapai Rp28.914.382.132.277 dan Belanja Daerah Rp31.061.239.405.134. Dalam Pendapatan Daerah meliputi Pendapatan Asli Daerah mencapai Rp19.580.293.699.277 atau 67,72 persen. Pendapatan Transfer Rp 9.304.789.761.000 atau 32,18 persen dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp29.298.672.000 atau 0,10 persen.
Sedangkan Belanja Daerah meliputi Belanja Operasional Rp20.978.812.378.341 atau 67,54 persen. Belanja Modal Rp1.684.460.493.393 atau 5,42 persen, Belanja Tidak Terduga 500.000.000.000 atau 1,61 persen dan Belanja Transfer 7.897.966.533.400 atau 25,43 persen. Kemudian penjabaran Belanja Daerah Tahun 2024 Jatim meliputi, Infrastruktur Rp2.286.791.897.377 atau 7,36 persen. Pendidikan Rp 6.990.714.494.532 atau 22,51 persen, Kesehatan Rp5.645.060.031.755,00 atau 18,17 persen, Pemerintahan Rp13.331.706.111.971 atau 42,92 persen, Sosial Rp1.250.334.996.354,00 atau 4,03 persen dan Ekonomi Rp1.556.631.873.145 atau 5,01 persen. (Red)