BATU, Nusantara Jaya News – Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI), organisasi yang menaungi para praktisi program capacity building di Indonesia, baru saja merayakan hari jadinya yang ke-17 di Kota Wisata Batu pada 12-13 Juni 2024.
Dengan tema “Collaboration in Action”, acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 perwakilan DPD AELI dari seluruh Indonesia. Mereka mengikuti rangkaian acara yang berlangsung meriah dan penuh antusiasme.
Panitia HUT AELI ke-17 memilih Coban Putri, Kota Wisata Batu sebagai lokasi penyelenggaraan. Selain keindahan alamnya, hawa sejuk dan karakteristik lingkungan Coban Putri sangat sesuai untuk berbagai program outdoor capacity building activity atau yang dikenal sebagai kegiatan outbound training.
“Kami ingin memperkenalkan tempat luar biasa ini kepada para outbound provider dan fasilitator dari seluruh Indonesia yang hadir di acara,” ujar Andrea Angga dalam keterangan tertulis diterima oleh redaksi, Jumat (14/6/2024).
Menurut Nurfahmi, Ketua Umum DPP AELI, hingga saat ini terdapat lebih dari 3000 anggota AELI di seluruh Indonesia, terdiri dari anggota individual dan kelembagaan. Para anggota ini bernaung pada 18 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AELI yang tersebar di berbagai kota utama di Indonesia.
“Melalui perayaan 17 tahun AELI ini, kami ingin meningkatkan pengetahuan dan keahlian para anggota dalam bidang capacity building yang dibutuhkan oleh masyarakat serta meningkatkan kolaborasi antar anggota untuk mewujudkan visi misi AELI,” tambah Nurfahmi.
Ketua AELI Jawa Timur Abdul Jalal menyatakan rasa bangganya atas terselenggaranya perayaan HUT di Jawa Timur.
“Kami bisa menyajikan berbagai potensi dan menghasilkan peluang bisnis di bidang penyelenggaraan event experiential learning activity,” ungkapnya.
Rangkaian acara perayaan HUT ke-17 ini diawali dengan program table top di Pusat Oleh-Oleh Buah Tangan, Kota Wisata Batu. Program ini mempertemukan para seller dari kalangan perhotelan, tour agency, penyedia jasa, dan produk lainnya dari berbagai kota di Jawa Timur dengan para buyer yang terdiri dari capacity building provider.
Selanjutnya, digelar forum EL Talk Show, di mana para anggota senior AELI berbagi kiat, strategi, dan teknik penyelenggaraan program experiential learning untuk mencapai hasil maksimal sesuai dengan tujuan klien dari berbagai kalangan.
“Kami membekali para fasilitator experiential learning (fasel) dalam AELI dengan berbagai keahlian sesuai dengan standar SKNI. Dengan demikian, mereka mampu meminimalkan risiko dalam kegiatan yang diselenggarakan di alam terbuka,” ujar Sekjen DPP AELI Gigih.
“Selain itu, kami juga menerapkan standar mutu layanan kepada para provider EL dengan ketat,” pungkasnya.