Surabaya, Nusantara Jaya News – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi sorotan publik setelah insiden keamanan data yang mengejutkan banyak pihak. Netizen Indonesia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk melontarkan kritik pedas melalui berbagai platform media sosial, salah satunya adalah akun Instagram resmi Kominfo.
Dalam sebuah komentar yang mencuri perhatian, akun @adisae_ menyampaikan kritik tajam, “Malu-maluin sumpah, sekelas PDN aja kecolongan the real SDM rendah… ga usah marah ya bilang gitu, soalnya kenyataan,” pada Selasa (25/6/2024) kemarin. Komentar ini menggambarkan rasa kekecewaan dan kekesalan masyarakat terhadap kinerja Kominfo yang dinilai kurang profesional dalam menjaga keamanan data.
Tidak hanya itu, akun @kingponik menambah panas suasana dengan cuitan yang menyindir situasi tersebut. “Heker: Rasomware gw minta cuma 2 M bilangnya 131 M,” ujarnya. Sindiran ini mencerminkan betapa parahnya situasi keamanan yang dialami Kominfo hingga menjadi bahan candaan di kalangan netizen.
Menanggapi cuitan tersebut, akun @roifahtulriski memberikan komentar yang tidak kalah mengejutkan, “Bang jangan bocorin bang.” Komentar ini seakan menyiratkan bahwa kebocoran data di Kominfo sudah menjadi rahasia umum yang diketahui banyak orang.
Tidak berhenti di situ, akun Instagram lainnya, @xanana_gusmaosrr99, turut mencuitkan kalimat bernada sindiran, “Kominfo, komnya kan komedi.” Komentar ini semakin mempertegas betapa rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap Kominfo dalam menangani keamanan data.
Insiden ini menjadi peringatan keras bagi Kominfo untuk meningkatkan sistem keamanan dan profesionalisme sumber daya manusianya. Selain itu, kritik dari netizen ini seharusnya menjadi bahan evaluasi yang serius bagi pemerintah dalam menjaga keamanan data masyarakat di tengah era digital yang semakin maju.
Sementara itu, pihak Kominfo belum memberikan tanggapan resmi terkait kritikan yang ramai di media sosial. Publik menantikan langkah nyata dari Kominfo untuk memperbaiki citra dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.