****************************************
Surabaya|Nusantara Jaya News – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memimpin proses mediasi yang melibatkan 11 anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang terlibat dalam kericuhan suporter di Suramadu. Rabu (12/6/24)
Proses mediasi ini difasilitasi oleh Polresta Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya serta Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya, dan turut dihadiri oleh orang tua dari 11 ABH.
Kericuhan yang terjadi antara suporter Persebaya Surabaya (Bonek) dengan petugas kepolisian di Jalan Kedung Cowek, akses keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya pada 31 Mei 2024 lalu, mengakibatkan penangkapan 11 ABH.
Namun, dalam proses mediasi ini, hasil diskusi bersama Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya memutuskan untuk memaafkan dan membebaskan para ABH dengan memberikan pembinaan kepada mereka.
Wali Kota Eri Cahyadi juga menyampaikan harapannya terkait perilaku suporter bola dan pengguna media sosial.
Dia berpesan agar suporter tidak mudah terpancing oleh konten atau informasi negatif yang muncul di media sosial, dan mengajak mereka untuk tidak terpecah belah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Proses mediasi ini merupakan langkah positif dalam memperbaiki hubungan antara ABH dan penegak hukum, serta dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan dalam konteks hiburan olahraga.
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, kepolisian, lembaga pemasyarakatan, serta dukungan dari masyarakat, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa yang akan datang. (Red)
