****************************************
Malang Kota |nusantara jaya news – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melanjutkan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus dugaan suap pengelolaan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim), pada Kamis (19/9/2024).
Pemeriksaan kali ini dilakukan di Kantor Polresta Malang Kota.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto, menyatakan bahwa pada hari ketiga penyelidikan, KPK memeriksa 14 pengurus pokmas sebagai saksi terkait kasus tersebut.
“Hari ini KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan tindak pidana korupsi terkait suap dana hibah untuk kelompok masyarakat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ungkap Tessa.
Beberapa saksi yang menjalani pemeriksaan di antaranya adalah IB dari Pokmas Sejahtera, S dari Pokmas Sekartanjung, ADC dari Pokmas Maju Makmur, MS dari Pokmas Krajan Makmur, dan MG dari Pokmas Tirto Maju. Selain itu, turut diperiksa SH dari Pokmas Pilar Mas, B dari Pokmas Tugu Jaya, AS dari Pokmas Makmur Jaya, S dari Pokmas Gelanggang Makmur, dan MI dari Pokmas Tirta.
“Juga diperiksa DJ dari Pokmas Kerto Gawe, HI dari Pokmas Tempursari, NK dari Pokmas Kampung Tengah, dan MY dari Pokmas Gunungan,” tambahnya.
Sejak dimulainya penyelidikan pada Selasa (17/9/2024), sebanyak 35 saksi telah diperiksa oleh KPK terkait kasus ini. Langkah KPK untuk mengungkap dugaan tindak pidana korupsi ini mendapat dukungan dari masyarakat, termasuk dari Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, yang menggelar aksi damai di depan Mapolresta Malang Kota.
Sebelumnya, KPK mengumumkan pada 12 Juli 2024 bahwa 21 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan kasus dugaan suap pengelolaan dana hibah pokmas dari APBD Jatim pada tahun anggaran 2019–2022. (Red)
