banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Polusi Kota & Rendahnya Literasi

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Oleh:Devita Daniati Sinaga

Kotaku jadi lautan sampah dan Manusia jadi ikan-ikannya,udaranya malah semakin mirip dengan sup buntut,asap kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik jadi bumbu penyedapnya.

banner 300x250

Tapi tenang,kita kan masih punya masker,Dulu orang tua kita sering bilang,”Jangan buang sampah sembarangan,nanti bumi marah “.sepertinya bumi udah benar-benar marah.buktinya banjir,tanah longsor,dan polusi udara jadi tamu langganan kita akibat rendahnya literasi lingkungan.

mungkin kita terlalu sibuk mengejar gadget terbaru,sampai-sampai lupa bahwa bumi ini juga butuh perhatian kita.

Udah pernah ngerasain sesak napas pas lagi macet di jalan raya? Atau mungkin pernah lihat sungai di sekitar rumah jadi keruh dan bau? Itu semua adalah dampak dari polusi yang kita buat sendiri.

Padahal, lingkungan yang sehat itu penting banget buat kita, biar bisa beraktivitas dengan nyaman dan enggak gampang sakit-sakitan. Kita sering dengar slogan “Bumi itu rumah kita”.

Tapi, kok rasanya kita lagi enggak ngerawat rumah sendiri ya? Yuk, kita mulai dari hal kecil, misalnya dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai atau menanam pohon di sekitar rumah. Kalau kita semua ikut berpartisipasi, pasti lingkungan kita bisa jadi lebih bersih dan sehat.

Sekarang lagi hits ngomongin perubahan iklim. Padahal, penyebab utama perubahan iklim salah satunya adalah polusi. Kalau kita enggak peduli sama lingkungan sekitar, gimana kita mau ikut menyelamatkan bumi ini dari pemanasan global? Sebagai generasi muda, kita punya peran penting dalam menjaga lingkungan.

Kita bisa jadi contoh buat orang-orang di sekitar kita dengan gaya hidup yang ramah lingkungan. Misalnya, ajak teman-teman untuk ikutan kegiatan bersih-bersih sungai atau kampanye pengurangan sampah.

Menurut Dr.Sudirman & Mahfuzi Irwan (2023).kerusakan lingkungan yang terjadi dikarenakan eksplo- rasi sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.

Kerusakan ling- kungan ini telah mengganggu proses alam, sehingga banyak fungsi ekologi alam terganggu. Masalah lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu saling terkait erat.

Keterkaitan antara masalah satu dengan yang lain disebabkan karena sebuah faktor merupakan sebab berbagai masalah, sebuah faktor mempunyai pengaruh yang berbeda dan interaksi antar berbagai masalah dan dampak yang ditimbulkan bersifat kumulatif.

Kita hidup di era di mana teknologi semakin canggih, namun kesadaran kita terhadap alam justru semakin pudar. Ironis bukan? Kita sibuk mengejar kemajuan, tanpa menyadari bahwa kita sedang menghancurkan habitat sendiri.

Apakah kita harus menunggu bencana ekologis besar terjadi sebelum benar-benar sadar akan pentingnya menjaga lingkungan?”seperti halnya yang dikemukakan Dicky Budiman (2015) Beliau mengemukakan bahwa banyak orang yang menyadari kondisi polusi memburuk, namun tidak banyak yang melakukan tindakan nyata untuk mengurangi dampaknya.

Hal ini menunjukkan rendahnya literasi lingkungan di masyarakat. Literasi lingkungan adalah kemampuan untuk memahami dan mengambil tindakan terhadap masalah lingkungan.

Jika literasi lingkungan kita rendah, kita mungkin tidak tahu bagaimana cara melindungi diri dan lingkungan kita dari polusi.

Literasi lingkungan memiliki peran krusial dalam membentuk individu yang sadar dan peduli terhadap lingkungan. Tujuan utama literasi lingkungan adalah membekali masyarakat dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memahami interaksi manusia dengan alam, serta mengambil tindakan yang bertanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

Seperti yang ditekankan oleh David Orr (1992), literasi lingkungan bukan sekadar pengetahuan teoritis, melainkan juga melibatkan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat literasi lingkungan sangatlah luas, mulai dari peningkatan kualitas hidup, pelestarian keanekaragaman hayati, hingga mitigasi perubahan iklim.

Pemerintah itu kayak kepala keluarga yang besar. Tugasnya adalah memastikan semua warganya hidup nyaman dan sehat. Untuk menjaga lingkungan, pemerintah punya banyak peran penting, seperti Membuat aturan yang jelas Pemerintah membuat aturan-aturan tentang bagaimana kita harus menjaga lingkungan.

Misalnya, aturan tentang pembuangan sampah, pencemaran udara, dan perlindungan hutan. Aturan ini penting agar semua orang tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Menegakkan aturan, Pemerintah juga harus memastikan aturan-aturan itu dijalankan dengan baik. Kalau ada yang melanggar, pemerintah harus memberikan sanksi.

Intinya, pemerintah punya peran yang sangat besar dalam menjaga lingkungan. Kalau pemerintah serius dan masyarakat juga ikut berpartisipasi, kita bisa punya lingkungan yang bersih dan sehat untuk generasi mendatang, seperti yang dilakukan Wangri Maathai (2004) mendirikan gerakan green belt untuk menanam kembali hutan di Kenya.

Beliau menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah lingkungan, namun juga peran pemerintah dalam mendukung inisiatif tersebut.

Dalam hal ini Pemerintah bisa membangun tempat untuk mengolah sampah menjadi barang yang berguna, seperti penggunaan ecobrik sehingga sampah-sampah pelastik tidak menumpuk dan mencemari lingkungan dan pastinya akan mendapat partisipasi dari masyarakat apalagi kalangan generasi muda, karena ecobrik ini bisa menjadi proyek komunitas yang menarik dan relevan untuk dijalankan oleh generasi muda.

Penggunaan Ecobrik, solusi kreatif untuk mengurangi limbah plastik yang sering kali menjadi sumber polusi di perkotaan. Ecobrik dibuat dengan mengisi botol plastik bekas dengan limbah plastik yang tidak dapat didaur ulang.

Literasi lingkungan yang mempromosikan penggunaan ecobrik dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

Selain itu, ecobrik dapat digunakan untuk membuat berbagai struktur bangunan, seperti tempat bermain,meja,rak dan bangku taman, yang memberikan manfaat tambahan bagi komunitas.

Seperti yang dikemukakan Maaret Castree dalam penelitiannya tahun (2008), individu yang memiliki literasi lingkungan yang tinggi cenderung lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan global dan lebih proaktif dalam mencari solusi.

Selain itu, literasi lingkungan juga dapat memperkuat rasa tanggung jawab sosial dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan.

literasi lingkungan bukanlah sekadar pengetahuan, tetapi tindakan nyata. Dengan membekali diri dengan pengetahuan lingkungan, kita dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dalam kehidupan sehari-hari.

Mari kita jadikan literasi lingkungan sebagai gaya hidup, agar generasi mendatang dapat menikmati bumi yang lebih sehat dan lestari dan Literasi lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sekolah, dan individu harus bersinergi dalam mendorong kesadaran dan aksi lingkungan.

Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan perubahan nyata dan membangun masa depan yang berkelanjutan.

Apa yang akan kita tinggalkan untuk generasi mendatang? Bumi yang rusak atau warisan keanekaragaman hayati yang lestari? Jawabannya ada di tangan kita. Bayangkan dunia tanpa hutan-hutan Amazon, tanpa terumbu karang yang berwarna-warni, tanpa udara bersih untuk bernapas.

Itulah gambaran masa depan yang mungkin kita hadapi jika kita tidak bertindak sekarang. Mari kita tingkatkan literasi lingkungan kita dan menjadi agen perubahan untuk masa depan yang lebih baik.”The Earth has enough for everyone’s need, but not enough for everyone’s greed.” – Mahatma Gandhi.

Kata-kata bijak ini mengingatkan kita bahwa alam memiliki keterbatasan. Dengan literasi lingkungan, kita dapat hidup selaras dengan alam tanpa mengeksploitasi sumber daya secara berlebihan.

Penulis Opini ini seorang Mahasiswa Universitas Negeri Medan Pendidikan Masyarakat.

 

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130