banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Sejarah Makanan SOTO di Indonesia

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Soto, salah satu hidangan berkuah yang dikenal luas di Indonesia, memiliki beragam nama dan varian, tergantung wilayah asalnya. Di Makassar, hidangan ini disebut Coto, di Pekalongan dikenal dengan nama Tauto (singkatan dari Tauco Soto), dan di Banyumas, disebut Sroto.

Meskipun demikian, istilah Soto lebih umum digunakan di berbagai daerah dengan bahan utama yang bervariasi seperti ayam, sapi, kerbau, itik, kikil, bahkan bekicot.

banner 300x250

Beberapa varian soto khas daerah antara lain: Soto Betawi, Soto Mie Bogor, Soto Semarang, Soto Kudus, Soto Bandung, Soto Lamongan, Soto Madura, Soto Padang, dan Soto Banjar.

Asal Usul dan Pengaruh Tionghoa

Menurut sejarawan Perancis, Denys Lombard, dalam bukunya Nusa Jawa Silang Budaya, soto pertama kali berasal dari hidangan Tionghoa bernama caudu atau jao to yang populer di Semarang pada abad ke-19. Hidangan ini adalah hasil perpaduan budaya kuliner Tionghoa dan lokal, yang kemudian berkembang menjadi soto seperti yang kita kenal saat ini.

Penelitian oleh Ary Budiyanto dan Intan Kusuma Wardhani dari Universitas Kristen Petra juga mendukung teori ini, menunjukkan bahwa istilah soto merujuk pada hidangan jeroan dengan berbagai rempah-rempah dalam dialek Hokkian.

Pada abad ke-19, soto mulai dikenal di pesisir pantai utara Jawa. Menurut catatan Troppenmuseum Belanda tahun 1919, soto disebut sebagai Chinese soep, yang dijual oleh pedagang Tionghoa dengan cara tradisional di atas anglo (kompor tanah liat) dengan berbagai rempah, termasuk cabai dan kecap.

Pengaruh India

Selain pengaruh Tionghoa, soto juga dipengaruhi oleh kuliner India, terlihat dari penggunaan kunyit dalam beberapa varian soto yang memberikan warna kuning khas. Pengaruh ini mirip dengan hidangan kari di India.

Hidangan ini terus berkembang, dengan variasi penggunaan daging seperti soto bebek dari Tegal, soto kelinci dari Lembang, soto kerbau dari Kudus, soto kepiting dari Banjarmasin, soto bandeng dari Lamongan dan Bangkalan, hingga soto bekicot dari Kediri.

Soto menjadi contoh sempurna dari akulturasi budaya kuliner di Indonesia, dengan pengaruh kuat dari Tionghoa dan India, yang terus berkembang dan diadaptasi oleh masyarakat lokal.

(Sejarah Nusantara)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130