banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Wisuda Ke-28 Stikosa-AWS Kukuhkan 61 Sarjana, Soroti Tantangan Era AI dan Disrupsi Teknologi

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Surabaya |nusantara jaya news – Sebanyak 61 wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) resmi dikukuhkan sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi pada Sabtu (14/12/2024) di Dyandra Convention Center, Surabaya.

Dalam gelaran Wisuda XXVIII bertema “AI dan Revolusi Komunikasi dalam Menghadapi Tantangan di Era Digital”, kampus ini menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital.

banner 300x250

Ketua Stikosa-AWS, Jokhanan Kristiyono, menyampaikan bahwa isu-isu seperti Artificial Intelligence (AI), disrupsi teknologi, dan keberagaman teknologi menjadi perhatian utama dalam pendidikan di kampus tersebut.

“Hal-hal ini menjadi dasar yang harus dikuasai oleh para wisudawan agar mampu menghadapi tantangan era digital,” jelasnya.

Sebagai kampus ilmu komunikasi tertua di Indonesia Timur, Stikosa-AWS tetap menempatkan jurnalistik sebagai inti pembelajaran. “Meski tidak hanya fokus pada jurnalistik, kami selalu menanamkan nilai informasi yang benar, valid, aktual, dan berimbang kepada mahasiswa,” tambah Jokhanan.

Hadir dalam acara tersebut, Sapto Anggoro, anggota Dewan Pers sekaligus Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers, mengingatkan para lulusan untuk siap bersaing, tidak hanya dengan manusia, tetapi juga dengan robot AI.

“Jangan hanya berpikir tentang pekerjaan rutin. Pekerjaan yang melibatkan analisa dan logika akan membuat Anda tetap relevan,” ujar Sapto.

Dr. Makroen Sanjaya, alumnus Stikosa-AWS dan praktisi televisi nasional, menekankan bahwa AI tidak menggantikan manusia, tetapi menjadi alat yang memudahkan pekerjaan.

“Wisudawan harus meningkatkan keterampilan dan terus belajar. Sehebat apa pun teknologi, tidak akan mengalahkan akal manusia yang genuine,” ungkapnya.

Makroen juga mengingatkan pentingnya penggunaan teknologi dengan bijak, melibatkan hati nurani, pikiran, dan iman. “Jangan terlalu memuja teknologi, gunakan dengan akal dan hati,” tutupnya. (Red)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130