Surabaya |nusantara jaya news – Kecelakaan tragis di perlintasan kereta api Tambak Mayor, Asemrowo, Surabaya, Jumat (27/12/2024), menimbulkan perdebatan terkait penyebabnya. Insiden yang melibatkan motor dan becak motor (bentor) ini mengakibatkan dua korban meninggal dunia dan satu orang selamat.
Pihak PT KAI menyatakan kecelakaan terjadi karena pengendara nekat menerobos palang pintu perlintasan meski sirine telah berbunyi dan palang mulai menutup. Luqman Arif, Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, menegaskan bahwa tidak ada keterlambatan dalam penutupan palang.
“Infonya karena macet, pengendara maksa lewat saat palang pintu proses nutup dan sirine bunyi,” jelas Luqman. Ia juga menyebut bahwa palang pintu sisi utara sudah tertutup sempurna, sementara sisi selatan belum sepenuhnya menutup karena banyak kendaraan yang terus melintas.
Namun, sejumlah saksi mata memberikan keterangan berbeda. Beberapa di antaranya mengklaim bahwa palang pintu tidak berfungsi dengan baik saat kereta mendekat.
“Pas depan mata, ini kejadiannya murni palang pintu dan sirine gak nutup, kereta langsung lewat baru nutup. Ngeri banget,” ungkap akun @SteveMaxiano di media sosial X.
Saksi lain, akun @ahmadrofi03, menambahkan bahwa palang pintu sisi selatan hanya tertutup separuh, sementara sisi utara tidak tertutup sama sekali. Hal ini membuat banyak kendaraan tetap melintasi perlintasan tersebut.
Insiden ini melibatkan KA Commuterline Arjonegoro relasi Bojonegoro-Sidoarjo, tepatnya di kilometer 227+0 antara Stasiun Tandes dan Pasarturi. Pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki kejadian tersebut untuk memastikan kronologi dan penyebab pastinya. (Red)


****************************************












