banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Sarasehan Budaya, Larung Sesaji, dan Fangshen di Pantai Ngliyep: Wujud Pelestarian Kearifan Lokal Malang Selatan

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Malang |nusantara jaya news – Tanggal dan tempat yang istimewa menjadi saksi pelaksanaan acara budaya penuh makna di Pendopo Pantai Ngliyep dan Gunung Kumbang, Malang Selatan. Kegiatan yang digagas oleh Paguyuban Nuswantoro Nduwe Garudo bersama Pasopati Cakra Nusantara ini menggelar Sarasehan Budaya, Prosesi Doa, Larung Sesaji, dan Fangshen (pelepasan burung) sebagai wujud kepedulian terhadap alam semesta serta pelestarian budaya lokal. (12/12/24)

Ratusan peserta dari berbagai kalangan masyarakat, komunitas, dan perwakilan instansi pemerintah turut hadir memeriahkan acara. Hadir pula sejumlah tokoh penting, seperti Ketua Paguyuban Nuswantoro Nduwe Garudo, Bunda Nyimas Dewi Nawangsari, Ketua Umum Pasopati Cakra Nusantara KPAS Ki Bagus Mpu Batu, serta perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Malang, termasuk Lurah Desa Misdi, Kapolsek Arif, dan Kepala Dinas Pariwisata Hartono.

banner 300x250

“Merupakan kehormatan luar biasa bagi kami atas kehadiran berbagai pihak terkait, baik dari pemerintah maupun komunitas. Acara ini menjadi simbol kebersamaan dalam melestarikan warisan budaya bangsa,” ujar Bunda Nyimas Dewi Nawangsari dalam sambutannya.

Prosesi doa pembuka menjadi awal dari rangkaian kegiatan sakral. Diteruskan dengan pertunjukan seni Reog Singo Suryo Menggolo yang bertepatan dengan pengesahan Reog sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Berbagai sesaji, seperti bubur sengkilo, pisang raja, kepala kambing, nasi burung, dan ratusan burung perkutut, diarak menuju Gunung Kumbang sebagai simbol rasa syukur dan doa keselamatan.

Pelepasan burung perkutut di sepanjang Jembatan Gunung Kumbang menjadi momen bersejarah, dilanjutkan dengan prosesi larung sesaji yang dipimpin langsung oleh Bunda Nyimas Dewi Nawangsari. Doa khusyuk dan suasana sakral menyelimuti acara hingga sesi penutup berupa pelemparan sesaji ke laut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap budaya kearifan lokal dapat terus terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Budaya adalah identitas bangsa yang harus dilestarikan,” pesan Bunda Nyimas di akhir acara.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol pelestarian budaya, tetapi juga bukti nyata kepedulian masyarakat terhadap harmoni alam semesta. (Red)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130