Surabaya |nusantara jaya news – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Dindik Jatim) meluncurkan program East Java Innovative Education Summit (EJIES) 2025 sebagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang merata di Jawa Timur.
Aries Agung Paewai, Kepala Dindik Jatim, menjelaskan bahwa EJIES menjadi wadah bagi sekolah, guru, dan siswa untuk menciptakan inovasi di dunia pendidikan.
“Kami menyadari bahwa banyak sekolah di Jatim belum memiliki langkah konkret dalam berinovasi. Bahkan, saat inovasi sudah ada, masih banyak yang bingung terkait output-nya. Oleh karena itu, kami hadirkan program ini untuk memberikan dampak positif, baik bagi insan pendidikan maupun masyarakat luas,” ujar Aries pada Jumat (24/1/2025).
Dorongan Inovasi dan Pendampingan
Melalui EJIES, Dindik Jatim mendorong sekolah untuk beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan meskipun terdapat perubahan kebijakan nasional. Setiap inovasi yang matang akan diproses lebih lanjut di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jatim, sementara inovasi yang memerlukan pengembangan akan mendapat pendampingan melalui coaching clinic yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
“Melalui coaching clinic, inovasi para kepala sekolah dan bidang-bidang akan dianalisis. Jika belum berhasil tahun ini, mereka dapat mencoba lagi di tahun berikutnya,” tambah Aries.
Partisipasi Wajib dan Topik Inovasi
Ety Prawesti dari Dindik Jatim menegaskan bahwa EJIES wajib diikuti oleh seluruh lembaga SMA, SMK, dan SLB, baik negeri maupun swasta. Selain itu, sekretariat dan 24 cabang dinas juga diharapkan menciptakan inovasi untuk meningkatkan pendidikan di wilayah masing-masing.
Beberapa topik inovasi yang dapat dipilih antara lain:
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran mendalam (deep learning).
Teknologi dalam pendidikan.
Peningkatan kapasitas guru dan pemberdayaan murid.
Kolaborasi sekolah dengan masyarakat atau industri.
Pendidikan inklusif dan pengelolaan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus.
Pengelolaan sumber daya sekolah yang efisien dan berkelanjutan.
Penghargaan untuk Karya Terbaik
Sebanyak 25 karya inovasi terbaik akan mendapatkan penghargaan berupa bantuan pengembangan pendidikan, piala, sertifikat dari Gubernur, serta peluang untuk meningkatkan branding institusi mereka.
Pendaftaran dan pengumpulan proposal dibuka mulai 3 Februari hingga 15 Mei 2025. Selanjutnya, coaching clinic dan penilaian berlangsung pada 13 Maret hingga 15 Juli 2025. Karya terbaik akan ditampilkan dalam presentasi publik.
“2025 adalah tahun inovasi pendidikan. Kami terus mendorong lembaga pendidikan menghasilkan karya terbaik yang berdampak bagi masyarakat,” pungkas Ety. (Red)