banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Kasat Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak Ungkap Modus Gangster Remaja di Surabaya Sembunyikan Sajam Dekat Laut

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Surabaya |nusantara jaya news – AKP Roni Faslah, Kasat Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak, mengungkapkan bahwa banyak remaja yang tergabung dalam kelompok perusuh atau gangster di Surabaya menyembunyikan senjata tajam (sajam) di kawasan dekat laut. Hal ini dilakukan agar tidak mudah terdeteksi oleh pihak keluarga maupun aparat keamanan.

“Kemarin yang saya tangkap dan sekarang sudah masuk tahanan itu dari Keputih. Dia ngomong, ‘Senjata gak saya bawa pulang, Pak. Saya umpet-umpet di tempat dekat laut. Kalau mau tawuran, diambil. Besoknya ditaruh lagi di situ,’” ujar AKP Roni, Jumat (10/1/2025).

banner 300x250

Menurut Roni, senjata tajam seperti celurit dan benda tajam lainnya dibeli para pelaku yang berusia remaja secara online. Para pelaku sengaja menyembunyikan senjata tersebut agar tidak dicurigai oleh orang tua atau pihak berwenang.

“Belinya lewat online. Setelah itu, sajam tidak dibawa pulang ke rumah. Mereka simpan di tempat yang mereka anggap aman,” tambahnya.

Polres Pelabuhan Tanjung Perak terus melakukan penertiban terhadap kelompok perusuh ini secara berkelanjutan, terutama di wilayah pelabuhan dan sekitarnya. Pada Kamis (9/1/2025) lalu, sejumlah remaja yang diduga tergabung dalam kelompok perusuh berhasil ditangkap di kawasan Wonosari, Kecamatan Wonocolo.

“Kami terus melakukan penindakan. Namun, selain penindakan hukum, kami juga gencar melakukan edukasi kepada para remaja agar mereka memahami bahaya membawa sajam dan tawuran,” jelas AKP Roni.

Pihak kepolisian melibatkan keluarga dan sekolah dalam upaya pencegahan. Banyak remaja yang akhirnya sadar dan memutuskan keluar dari geng setelah diberikan edukasi.

“Orang tua sering tidak tahu anaknya terlibat geng. Di rumah mereka bersikap baik, tapi di luar ikut tawuran. Kami tekankan agar orang tua lebih waspada dan memastikan anak-anak mereka tidak keluar rumah hingga larut malam,” tegasnya.

Sebagian besar pelaku yang terlibat berusia antara 17 hingga 20 tahun dan masih berstatus pelajar. Roni berharap langkah penindakan dan edukasi ini dapat mengurangi aksi gangster di wilayah Surabaya. (Red)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130