Dompu, NTB |nusantara jaya news – Proyek saluran irigasi sekunder di So Ama Maka, Desa Bakajaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, yang baru selesai pada akhir tahun 2024, kini telah hancur lebur. Proyek yang menelan anggaran miliaran rupiah dari APBN itu diduga dikerjakan asal jadi.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa bangunan irigasi yang baru berumur dua bulan ini sudah rusak parah, sementara saluran lama yang dibangun puluhan tahun lalu masih kokoh berdiri. Hal ini menimbulkan kecurigaan masyarakat bahwa proyek tersebut tidak sesuai spesifikasi teknis dan kurang pengawasan.
Masyarakat setempat mempertanyakan sikap diam Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Wilayah Sungai (BWS) Pulau Sumbawa yang tidak mengambil tindakan terhadap pihak kontraktor untuk memperbaiki proyek dalam masa pemeliharaan. Mereka menduga adanya persekongkolan antara PPK BWS dengan kontraktor dari luar Dompu.
“Jangan-jangan ada permainan di bawah meja antara PPK BWS dengan kontraktor,” ujar seorang warga setempat yang enggan disebut namanya.
Selain dugaan ketidaksesuaian spesifikasi bahan, masyarakat menilai bahwa tidak adanya pengawasan ketat dari pihak BWS dan konsultan turut berkontribusi terhadap buruknya kualitas proyek ini. Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut proyek ini secara tuntas, mengingat irigasi merupakan infrastruktur penting bagi ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PPK BWS Wilayah Sumbawa dan kontraktor terkait belum bisa dikonfirmasi karena nomor telepon mereka tidak dapat dihubungi. (Rdw)