Bangli |Nusantara Jaya News – Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947, Desa Adat Kintamani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, menggelar tradisi pawai ogoh-ogoh pada Jumat (28/3/2025) pukul 17.00 WITA. Acara ini diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk umat Hindu, Muslim, dan Budha yang tinggal di Desa Kintamani, sebagai bentuk kebersamaan dalam perayaan budaya dan keagamaan.
Pawai ogoh-ogoh dipimpin oleh Bendesa Adat Kintamani bersama tokoh masyarakat setempat. Demi kelancaran dan keamanan acara, hadir pula Babinkamtibmas Bripka I Gusti Putu Subagiarta, jajaran Lantas Polsek Kintamani, Babinsa Desa Kintamani Sersan Ikatan Swastika dari Danramil 1626 Kintamani, serta pecalang Desa Adat Kintamani. Selain itu, pengamanan juga diperkuat oleh personel dari Kampung Sudiati, Kintamani.
Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Sabtu (29/3/2025) menjadi momen sakral bagi umat Hindu untuk melaksanakan Catur Brata Penyepian, yakni Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Lelungan (tidak bepergian), Amati Karya (tidak bekerja), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan). Meskipun khusus bagi umat Hindu, warga Muslim dan Budha di Desa Kintamani turut mendukung dan menghormati tradisi ini dengan menjaga ketenangan selama satu hari penuh.
Pawai ogoh-ogoh yang digelar setiap tahun ini tidak hanya menjadi simbol pengusiran Bhuta Kala atau roh jahat, tetapi juga memperkuat persatuan antarumat beragama di Desa Kintamani. (Skd)