Sanur |Nusantara Jaya News – Bali International Hospital (BIH) memperkenalkan mitra medis
international kesehatan dan para klinisi dalam acara Meet & Greet menandai babak baru
dalam dunia layanan kesehatan di Indonesia, dimana standar internasional bertemu dengan
keunggulan lokal.
Secara strategis BIH berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, BIH menempati
posisi unik sebagai destinasi wisata medis dan rujukan, melayani pasien dari dalam maupun
luar negeri.
Infrastruktur modernnya mencakup luas 67.000 meter persegi, dengan kapasitas
255 tempat tidur, 8 ruang operasi, 38 ruang ICU, dan 4 cath lab.
Arsitektur rumah sakit yang memadukan fungsionalitas dan kenyamanan tempat pemulihan yang mengedepankan martabat, akuntabilitas, dan inovasi.
Para tamu, pemangku kepentingan and mitra kerja mendapat kesempatan melihat langsung
fasilitas operasional awal BIH dan mengenal visi jangka panjangnya sebagai pusat
keunggulan medis.
BIH bermitra dengan Icon Cancer Centre, bagian dari Icon Group, Innoquest dan Pathology Asia Holdings, Sapporo Cardiovascular Clinic, Hong Kong Asia Medical Group (HKAMG), dan SingHealth.
Dimana kolaborasi ini dirancang untuk
memastikan alih pengetahuan, penguatan ketrampilan bagi tenaga medis dan meningkatan kualitas layanan serta kontribusi jangka panjangnya di sektor kesehatan.
BIH telah beroperasi pada tahap awal dengan berfokus pada Onkologi (perawatan kanker),
Kardiologi (kesehatan jantung), Layanan Gawat Darurat, Klinik Terpadu, Radiologi dan
Radioterapi, serta Medical Check-Up (MCU).
Spesialisasi lainnya akan segera diperkenalkan
secara bertahap menjelang Grand Opening pada Juni 2025.
“Beroperasinya BIH adalah titik temu antara standar global, talenta Indonesia, dan
keramahtamahan Bali. Di bawah pengelolaan IHC dan bersama para mitra, kami melangkah
yakin membangun warisan layanan kesehatan bagi generasi mendatang,” ujar Dr. Dewi
Fankhuningdyah Fitriana, MPH, Direktur Utama PT Pertamedika Bali Hospital.
Sorotan utama dalam acara ini adalah pengumuman bahwa Icon Cancer Centre, salah satu penyedia layanan kanker terintegrasi terbesar di dunia dengan lebih dari 350 spesialis dan kisaran 3,5 juta interaksi pasien setiap tahunnya, akan resmi mulai beroperasi di BIH pada awal bulan Mei 2025.
Ini menjadi tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya dokter asing diizinkan praktik di Indonesia di bawah pengelolaan wilayah KEK Kesehatan Sanur.
“Sebuah visi besar yang lebih dari sekadar rumah sakit, kini kita memasuki babak baru
tentang apa yang dapat dicapai ketika dedikasi Indonesia bersinergi dengan kapabilitas
global,” ungkap Dr. Noel Yeo, Chief of Commercial & Operations, Bali International
Hospital.
“Kemitraan dengan Icon menjadi awal dari redefinisi standar layanan, tidak hanya
dalam onkologi tetapi di seluruh bidang spesialisasi.”imbuhnya
BIH dilengkapi dengan teknologi kelas dunia termasuk Siemens MRI 30 Tesla, CT Scanner 256-slice, Varian TrueBeam, GE Senographe Pristina Mammogram, dan SagiNova Brachytherapy.
Kombinasi sistem ini dengan keunggulan klinis Icon akan meniberikan akses layanatı kanker terintegrasi bagi pasien Indonesia yung sebelumnya harrya tersedia di luar negeri
“Kami merasa terhormat menjadi bagian dari kolaborasi transformatt ini,” ujar Sevena Wee, CED leon ASEAN.
“Umak pertama kalinya, sim dokter internasional kumi dapat herpraktik di Indonesia. Kami bangga membawa perawatan utan kanker kelas dunia lebih dekat ke rumah pasien Indonexia”lanjutnya.
Selain onkologi, BIH juga didukung oleh mitra terkemuka dalam bidang diagnostik, kardiologi, dan pengembangan profesional Innoquest dan Pathology Asia Holdings (Singapura) menghadirkan diagnostik mastakhir dan presisi laboratorium HKAMG dan Sapporo Cardiovascular Clinic (Jepang).
Menyediakan keahlian dalam kardiologi dan klinis Sing Health (Singapura) menjadi mitra akademik BIH dalam pendidikan berkelanjutan dan pengembangan klinis dengan agenda transformasi sistem kesehatan Indonesia, Kolaborasi internasional ini sejalan dengan mendukung penguatan kapasitas asitas lokal, mempercepat akses terhadap inovasi, dan meningkatkan hasil kesehatan jangka panjang.
“Ini adalah momen hersejarah,” tambah Dr. Hameni Wijaya, MD Chief commercial officer IHC “Kami berkomitmen memberdayakan profesional, dan membangun sistem wihatan yang bisa dibanggakan oleh Indonesia
Acara ini juga mengapresiasi peran Indonesia Healthcare Corporation (IHC) PT Pertamina Bina Medika sebagai operator dan Indonesia Investment Authority (INA) sebagai investor dana abadi negara, serta Swire Pacific sebagai investor internasional dengan visi jaمقوس ponjang dalam pengembangan infrastruktur dan krunggulan operasional layanan kesehatan di Indonesia.
Dengan fondasi kuat RIH dibangun atas pilar pilar korm komitmen keunggulan medis, kemitraan sesta fokus pada Teknologi pelayanan Praktik Terbaik BBH mendefinisikan ulang perjalanan medis pasien dengan welas asih, kapubilitas, dan kenyamanan.
Selain itu status KEK memberikan berbagai keuntungan penting, termasuk akses hukans bagi dokter asing untuk praktik di Indonesia, penggunaan gunaan obat-obatan dan teknologi medis canggih yang belum tersedia luas, serta insentif perizinan dan perpajakan untuk mendukung pengembangan destinasi wisata medis kelas dunia.
Dalam hal ini, visi strategis memainkan peran penting dalam membentuk kerangka regulasi dan menjadikan Sanur sebagai destinasi medis terintegrasi. (Tik/rls).