Vatikan |Nusantara Jaya News — Kabar duka datang dari Kota Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, wafat pada Senin pagi (21/4/2025) pukul 07.35 waktu setempat dalam usia 88 tahun. Kabar ini disampaikan langsung oleh Vatikan melalui pernyataan video resmi yang dirilis pada hari yang sama.
Kematian Paus Fransiskus membawa duka mendalam, tidak hanya bagi umat Katolik di seluruh dunia, tetapi juga bagi berbagai pemimpin dunia yang mengenalnya sebagai tokoh agama yang penuh kasih, keberanian, dan pengabdian terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Kardinal Kevin Farrell, salah satu pejabat tinggi Vatikan, mengonfirmasi waktu wafatnya Paus Fransiskus dan menyatakan bahwa Gereja kini dalam masa berkabung dan penghormatan atas warisan besar yang ditinggalkan oleh Paus asal Argentina tersebut.
“Pagi ini dunia kehilangan sosok pemimpin spiritual yang luar biasa. Paus Fransiskus bukan hanya gembala umat Katolik, tetapi juga simbol harapan dan kepedulian lintas agama dan bangsa,” ujar Kardinal Farrell.
Ucapan belasungkawa mengalir deras dari berbagai penjuru dunia. Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, menyampaikan kesedihannya atas wafatnya Paus Fransiskus. Dalam pernyataannya yang dikutip dari BBC, Meloni menyatakan bahwa dirinya merasa beruntung pernah menjalin persahabatan dengan almarhum.
“Berita ini sangat menyedihkan kami. Saya merasa beruntung bisa menikmati persahabatan dengan Paus Fransiskus. Ajaran dan warisan beliau tidak akan pernah hilang,” ucap Meloni dengan penuh haru.
Dari Spanyol, Perdana Menteri Pedro Sánchez juga menyampaikan belasungkawa melalui akun resminya di platform media sosial X. Ia menyoroti dedikasi Paus Fransiskus dalam memperjuangkan perdamaian dan keadilan sosial.
“Saya berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus. Komitmennya terhadap perdamaian, keadilan sosial, dan kaum yang paling rentan meninggalkan warisan yang mendalam. Beristirahatlah dalam damai,” tulis Sánchez.
Presiden Prancis Emmanuel Macron tak ketinggalan memberikan penghormatan terakhir. Ia mengenang Paus Fransiskus sebagai pribadi rendah hati yang selalu berpihak kepada mereka yang paling rapuh dalam masyarakat.
“Beliau adalah simbol kerendahan hati, keberanian moral, dan kasih tanpa batas kepada mereka yang tertinggal dan menderita,” kata Macron dalam pernyataan resminya.
Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI. Ia dikenal sebagai sosok reformis dalam tubuh Gereja Katolik, serta vokal dalam isu-isu lingkungan, kemiskinan, dan perdamaian dunia.
Dunia kini menanti proses selanjutnya dari Gereja Katolik untuk memilih pengganti Paus Fransiskus, yang akan membawa tongkat estafet spiritual umat Katolik sedunia. Sementara itu, umat dan para pemimpin agama serta politik terus memberikan penghormatan terakhir kepada sosok pemimpin yang begitu dicintai ini. (Red)