****************************************
SURABAYA |Nusantara Jaya News – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan kesiapan Sekolah Rakyat (SR) di lingkungan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus Lidah Wetan untuk segera beroperasi. Tak hanya siap secara fisik, sekolah ini juga dirancang ramah bagi penyandang disabilitas dan siap menampung anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Alhamdulillah, kami melihat kesiapan Unesa dalam mendukung penyelenggaraan Sekolah Rakyat Luar Biasa. Fasilitas belajar dan asrama sudah didesain ramah disabilitas, sehingga siap menerima peserta didik ABK,” ungkap Khofifah, dalam keterangannya yang dilansir dari Antara, Sabtu (19/4/2025).
Khofifah menyampaikan bahwa keberadaan SR di Kampus Unesa merupakan bagian dari upaya strategis Pemerintah Provinsi Jatim untuk mendorong pemerataan akses pendidikan di seluruh kabupaten/kota. Sebelumnya, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah yang belum mengusulkan lokasi calon SR berdasarkan pendataan Kementerian Sosial RI.
Namun dengan kesiapan fasilitas yang dimiliki Unesa, Khofifah menilai lokasi ini sangat layak menjadi penyelenggara SR untuk wilayah Surabaya. “Fasilitas di Unesa sangat lengkap, mulai dari klinik, sarana olahraga dalam dan luar ruangan, serta lingkungan yang inklusif. Ini menjadi poin penting karena bisa menampung siswa difabel,” jelasnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menegaskan bahwa para siswa SR nantinya dapat mengakses beragam fasilitas unggulan di Unesa guna mengembangkan potensi mereka, baik di bidang akademik, seni, maupun olahraga. Apalagi, kampus ini dikenal sebagai pusat Sport Science Nasional.
“Oleh karena itu, kami meminta kepada Pak Rektor agar asrama ini diajukan sebagai SR atas nama Kota Surabaya. Dengan begitu, 38 kabupaten/kota di Jatim siap secara fisik menyelenggarakan SR,” lanjutnya.
Tak hanya soal kesiapan infrastruktur, Khofifah turut menyoroti pentingnya kesiapan non-fisik berupa konsep penyelenggaraan pendidikan yang holistik. Ia memberikan apresiasi terhadap pendekatan pendidikan berbasis karakter yang dikembangkan oleh Unesa, yang meliputi tahapan input, proses, hingga output.
“Konsep ini akan sangat bagus jika dipaparkan pada Rakor RPJMD tanggal 29 April mendatang di hadapan bupati/wali kota serta pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.
Selain itu, Khofifah juga menekankan bahwa Pemprov Jatim terus melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah pusat terkait teknis pelaksanaan SR, termasuk pendataan keluarga kategori Desil 1 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Sekitar 42 persen masyarakat Jatim berada di Desil 1. Maka jika pusat menggunakan basis ini dalam perekrutan peserta SR, kami siap melaksanakan pada Juli nanti,” tegasnya.
Mantan Menteri Sosial itu juga menyebut, pihaknya saat ini menunggu arahan lanjutan dari pemerintah pusat terkait mekanisme pembelajaran, perekrutan tenaga pendidik, serta sistem pengelolaan asrama SR.
“Saat ini kita baru pada tahap kesiapan gedung. Proses berikutnya akan menyesuaikan arahan dari pusat,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan, menyampaikan komitmen kuat kampusnya dalam mendukung penuh Program Sekolah Rakyat. Ia menuturkan bahwa Unesa memiliki berbagai keunggulan, mulai dari fasilitas kampus yang ramah disabilitas, sarana olahraga lengkap, hingga ruang seni dan budaya yang representatif.
“Asrama dengan kapasitas 150 orang sudah kami siapkan. Jika ditugaskan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan SR tingkat SMA, kami Insya Allah siap,” ujar Nurhasan.
Ia berharap kesiapan Unesa bisa menjadi role model bagi daerah lain untuk turut bergerak cepat dalam menyukseskan program ini. Menurutnya, pendidikan adalah kunci utama dalam mempercepat pengentasan kemiskinan, dan SR merupakan langkah konkret dalam menjawab tantangan tersebut.
“Kami siap bersinergi dan menjadi bagian dari upaya besar ini,” tutupnya. (Red)
