****************************************
Jakarta |Nusantara Jaya News – Seorang jurnalis media online berinisial SW (33) ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar hotel di wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat malam (4/4/2025). Saat ini, jenazah sedang menjalani proses autopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, dalam keterangan pers pada Sabtu (5/4/2025) menyatakan bahwa jenazah SW berasal dari Palu, Sulawesi Tengah. Menurut Arfan, sejauh ini belum ditemukan bukti adanya tindakan kekerasan, meskipun pada tubuh korban terdapat lebam di beberapa bagian.
“Tim Inafis masih mendalami penyebab kematian. Hasil autopsi belum keluar, tapi dari pemeriksaan awal tidak ditemukan tanda kekerasan yang jelas,” ujar Arfan.
Namun, pernyataan pihak kepolisian ini berbeda dengan temuan keluarga korban. Kuasa hukum keluarga, Rogate Oktoberius Halawa, menyatakan bahwa keluarga mencurigai adanya kejanggalan dalam kematian SW. Ia menuturkan bahwa keluarga sempat melihat foto-foto jenazah sebelum autopsi dan menemukan sejumlah luka yang dinilai mencurigakan.
“Dari foto-foto yang kami terima, tampak jelas ada darah keluar dari hidung dan mulut korban. Wajah korban juga terlihat memar, begitu pula dengan bagian tubuh lainnya. Selain itu, ada luka sayatan di bagian belakang leher korban,” ungkap Rogate.
Menurut Rogate, pihak keluarga telah meminta pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam dan membuka kemungkinan adanya tindak kekerasan yang mengarah pada dugaan pembunuhan. “Kami mendorong kepolisian untuk mengusut secara tuntas dan transparan, karena ada indikasi kuat bahwa kematian SW bukanlah kematian biasa,” tegasnya.
SW dikenal sebagai jurnalis aktif yang kerap menulis isu-isu sensitif dan investigatif. Kabar kematiannya mengejutkan banyak pihak di kalangan jurnalis dan organisasi media. Sejumlah rekan kerja dan komunitas pers telah menyampaikan belasungkawa serta mendesak agar kasus ini diusut secara terbuka dan adil.
Saat ini, kepolisian masih menunggu hasil autopsi lengkap dari Rumah Sakit Polri sebagai dasar pengembangan penyelidikan lebih lanjut. Pihak keluarga berharap kasus ini tidak berhenti pada kesimpulan prematur dan meminta dukungan dari masyarakat serta organisasi media untuk mengawal proses hukum yang berjalan. (Red)
