MEDAN |Nusantara Jaya News – Remaja Masjid Al-Ma’Wa Tembung Kembangkan Kewirausahaan melalui Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah
Tembung, 20 April 2025 – Sebagai bentuk inovasi dalam pemberdayaan remaja berbasis lingkungan, kegiatan pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi sukses dilaksanakan di Masjid Al-Ma’Wa Tembung. Kegiatan ini diadakan pada hari Minggu, 20 April 2025 pukul 14.00 WIB dan diikuti oleh 20 orang peserta yang merupakan remaja aktif masjid.
Kegiatan ini diprakarsai oleh mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), yakni Safira Aini Hasibuan, Nida Fadhila, Alvina Zahra, Sabar Halimah Sitorus, Fatimatul Husna, Selpiyani Br Simanjorang, Sevtirini Munthe, Dwi Kartika Vania, Sri Andini, Jessica Margaretha Br Meliala, Bagus Pranoto, Ahsanul Hakim Hasibuan, dan Budi Dermawan. Mereka berkolaborasi dalam mengadakan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan bimbingan karir serta keterampilan kewirausahaan kepada remaja, dengan memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dosen Pembimbing Lapangan, Dra. Syamsuyurnita, M.Pd., serta Pembina Remaja Masjid, Edi Syahrial, S.E., yang memberikan dukungan penuh terhadap program ini.
Dalam pelatihan ini, peserta diberikan edukasi mengenai dampak pencemaran minyak jelantah, teknik pembuatan lilin aromaterapi, hingga cara mengemas produk agar siap dipasarkan. Dengan pendekatan praktis, para remaja diajak langsung mempraktikkan pengolahan minyak jelantah hingga menghasilkan lilin aromaterapi siap jual.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para remaja sangat antusias dan mulai memahami peluang usaha kreatif berbasis daur ulang. Sebanyak 80% peserta merasa lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha mandiri, sementara 60% lainnya menyatakan ketertarikan serius dalam menjajaki bidang wirausaha lilin aromaterapi.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar, penuh semangat, dan produktif. Para peserta tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga termotivasi untuk melihat peluang usaha dari potensi yang ada di sekitar mereka.
Penanggung jawab kegiatan berharap, pelatihan serupa dapat diperluas ke komunitas lain dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, sehingga dapat mencetak lebih banyak wirausaha muda kreatif berbasis lingkungan.
Pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa masjid tidak hanya sebagai pusat kegiatan ibadah, tetapi juga sebagai motor pemberdayaan ekonomi dan sosial bagi generasi muda.(IM)