Surabaya |Nusantara Jaya News – Setelah Lebaran 2025, Surabaya diprediksi akan mengalami gelombang urbanisasi yang signifikan, dengan banyak pendatang baru yang datang ke Kota Pahlawan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa pendatang yang tidak memiliki tujuan jelas atau pekerjaan tetap akan dipulangkan ke daerah asalnya. Pemkot Surabaya berencana berkoordinasi dengan pemerintah daerah asal untuk proses pemulangan tersebut.
“Saya pulangkan kalau tidak ada kejelasan, tidak bekerja. Saya koordinasikan dengan pemda asal,” ujar Eri Cahyadi pada Jumat (4/4/2025).
Selain itu, Pemkot Surabaya juga memperketat pengawasan terhadap pendatang baru dengan meminta camat, lurah, RT, dan RW untuk lebih aktif mendata dan memastikan setiap pendatang memiliki tujuan yang jelas. Hal ini dilakukan untuk mencegah mereka menjadi beban sosial bagi kota.
“Sudah saya sampaikan kepada teman-teman camat dan lurah, mereka harus menguatkan pengawasan di tingkat RT/RW. Setiap pendatang yang datang wajib melapor,” kata Eri.
Sebagai langkah tambahan, Pemkot Surabaya mengingatkan bahwa pendatang yang mengubah KTP menjadi warga Surabaya tidak akan menerima bantuan sosial dari Pemkot selama 10 tahun. Kebijakan ini diberlakukan agar prioritas kesejahteraan lebih terfokus pada warga asli Surabaya.
“Kalau dia mengubah KTP, tetap 10 tahun tidak akan mendapatkan bantuan dari Pemkot,” jelas Eri.
Di sisi lain, Pemkot Surabaya juga meningkatkan pengawasan terhadap kos-kosan, yang cenderung mengalami peningkatan penghuni pasca Lebaran. RT/RW diimbau untuk mendata penghuni kos untuk mencegah potensi masalah keamanan dan ketertiban yang dapat timbul.
“Biasanya kos-kosan tambah banyak, maka RT/RW harus mendata siapa yang tinggal di sana, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambahnya.
Langkah-langkah ini diambil untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan kota, serta mencegah dampak negatif dari urbanisasi yang tidak terkendali. Pemkot berharap kebijakan ini dapat menjaga Surabaya tetap aman, nyaman, dan terhindar dari masalah sosial yang diakibatkan oleh gelombang urbanisasi pasca Lebaran. (Red)