banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Bank Indonesia dan TPIP-TPID Dorong Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi melalui GNPIP Balinusra 2025

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Denpasar |Nusantara Jaya News – Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP–TPID) menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Balinusra) pada 23 Mei 2025 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. Acara ini mengangkat tema “Sinergi dan Inovasi Peningkatan Produksi dan Penguatan Ketahanan Pangan Guna Mendukung Asta Cita Nasional serta Pengendalian Inflasi di Wilayah Balinusra.”

Kegiatan ini menjadi bentuk konkret dari sinergi lintas lembaga untuk menjaga stabilitas harga dan kelancaran pasokan pangan. Sejumlah kementerian dan lembaga turut hadir dan berpartisipasi aktif, antara lain Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kementerian Pariwisata, serta Badan Pangan Nasional.

banner 300x250

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pemerintah Provinsi Bali yang telah mendukung penggunaan produk lokal melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018. Regulasi ini mengatur bahwa industri Horeka (Hotel, Restoran, dan Katering) wajib menggunakan minimal 30% produk lokal seperti hasil pertanian, hortikultura, peternakan, dan perikanan.

“Dukungan Pergub dan penguatan komitmen dari Perumda dan industri sangat tepat karena mendukung efisiensi rantai pasok, daya saing produk lokal, serta kesejahteraan petani, peternak, dan UMKM. Ini juga menjadi bagian dari gerakan bangga menggunakan produk lokal,” ujar Aida. Ia juga mencontohkan bagaimana saat ini hotel-hotel di Bali mulai menyediakan salak Bali sebagai salah satu produk khas yang patut dibanggakan. Produk lokal lain seperti kopi dan teh khas Bali dinilai memiliki potensi besar untuk lebih luas tersedia di industri pariwisata.

Salah satu langkah nyata dari GNPIP Balinusra 2025 adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PHRI Bali dengan Perumda Bhukti Mukti Bhakti dari Kabupaten Bangli dan Perumda Swatantra dari Kabupaten Buleleng. Kolaborasi ini menjadi wujud penguatan rantai pasok antara petani, peternak, dan UMKM lokal dengan industri pariwisata.

Melalui kerja sama tersebut, Perumda bertindak sebagai offtaker yang menyerap hasil produksi lokal, melakukan kontrol kualitas, dan mendistribusikannya ke hotel dan restoran. Hal ini menjadi solusi strategis dalam menjaga pasokan bahan pangan secara berkelanjutan sekaligus mengendalikan inflasi daerah.

Sebagai destinasi pariwisata dunia, kebutuhan pangan di Bali sangat dipengaruhi oleh kunjungan wisatawan. Maka, penguatan kerja sama antara sektor pertanian dan industri pariwisata menjadi sangat penting untuk menjamin keberlangsungan pasokan pangan yang berkualitas, aman, dan stabil secara harga.

Melalui GNPIP Balinusra 2025, Bank Indonesia dan TPIP–TPID menegaskan bahwa inovasi dan sinergi antarsektor merupakan kunci utama dalam menciptakan ketahanan pangan yang kuat, mendukung stabilitas ekonomi, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. (Red)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130