Bali |Nusantara Jaya News – Sebagai upaya mempercepat transformasi digital di Bali, Bank Indonesia resmi meluncurkan Bali Digital Innovation Festival (Baligivation) 2025 dengan tema “Mewujudkan Bali Pulau Digital untuk Meningkatkan Inklusivitas” pada 30 April 2025 di Gedung Ksirarnawa, Art Center Denpasar. Acara ini juga menandai diberlakukannya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 10 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Implementasi Transaksi Non-Tunai di Provinsi Bali.
Peluncuran dihadiri oleh perwakilan Gubernur Bali, Made Artana; Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja; Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Fitria Irmi Triswati; serta Direktur Konten Digital Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti, dengan diikuti 1.000 peserta secara daring dan luring.
Dalam sambutannya, Made Artana menyampaikan bahwa Bali telah mencapai kategori digital dalam indeks elektronifikasi pemerintah daerah, dan peluncuran SE No. 10/2025 diharapkan menjadi pendorong penggunaan QRIS dan transaksi non-tunai secara luas, termasuk oleh UMKM dan masyarakat umum.
Erwin Soeriadimadja menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan menyebut empat langkah strategis untuk mendorong digitalisasi: penguatan regulasi, peningkatan akseptansi digital, perbaikan infrastruktur, serta edukasi dan perlindungan konsumen.
Fitria Irmi Triswati menambahkan bahwa sinergi BI dan Pemprov Bali dapat menjadi contoh nasional. Hingga Maret 2025, Bali mencatat 27,92 juta transaksi QRIS senilai Rp2,74 triliun, dengan kontribusi signifikan dari wisatawan mancanegara.
Sebagai inovasi terbaru, BI bersama BPD Bali memperkenalkan QRIS TAP berbasis NFC yang menawarkan cara pembayaran cepat dan aman. Acara juga diisi talkshow bersama tokoh digital dan kreatif, serta dilanjutkan dengan roadshow dan perlombaan digitalisasi di berbagai sektor yang bisa diakses di www.baligivation.com.
Baligivation 2025 diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi digital dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Bali dan Indonesia. (Red)