****************************************
Medan |Nusantara Jaya News – Ketua Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PW HIMMAH) Sumatera Utara, Kamaluddin Nazuli Siregar menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas Kapolda Sumatera Utara Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto yang menonaktifkan Kapolres Pelabuhan Belawan.
Penonaktifan ini dilakukan menyusul insiden penembakan seorang remaja yang diduga terlibat tawuran di Jalan Tol Balmera pada 4 Mei 2025.
Kamal sapaan akrabnya, menilai bahwa langkah yang diambil Kapolda Sumut merupakan bentuk nyata dari upaya menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam tubuh kepolisian.
“Untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam menangani suatu kejadian dibutuhkan langkah konkret agar tidak terjadi kecurigaan terhadap institusi kepolisian. Ini penting agar proses pengungkapan kebenaran dapat dilakukan secara objektif dan menghasilkan kebenaran yang sebenar-benarnya,” tegasnya di Medan, pada Selasa, 6 Mei 2025.
Ia menganggap bahwa penonaktifan Kapolres Pelabuhan Belawan bukan merupakan bentuk lepas tangan dari Kapolda Sumut, melainkan wujud dari profesionalisme dan komitmen Kapolda dalam menegakkan keadilan dan menjaga citra institusi Polri.
Menurutnya, keputusan Kapolda Sumut tersebut mencerminkan objektivitas dan profesionalisme dalam merespons kejadian yang menyita perhatian publik. Kamal selaku Ketua PW HIMMAH Sumut percaya bahwa Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto telah mempertimbangkan langkah ini secara matang dan sesuai prosedur yang berlaku.
“Bukan berarti langkah penonaktifan itu adalah sebuah legitimasi yang disampaikan oleh Kapolda Sumut yang menyatakan bahwa Kapolres Belawan mutlak bersalah, melainkan itu adalah langkah yang harus di ambil sampai proses penyelidikan selesai,” pungkasnya.
Diwaktu yang bersamaan Kamal juga memberikan komentar terkait dugaan penembakan yang dilakukan oleh Kapolres Pelabuhan Belawan.
“Terkait penembakan yang diduga dilakukan oleh Kapolres Pelabuhan Belawan saya menilai bahwa kejahatan dan kerusuhan yang memberikan keresahan terhadap warga sejatinya harus di tuntaskan dan mungkin saja bahwa fenomena ini juga keinginan dan harapan masyarakat khususnya belawan, bahwa Polri harus tetap berani melakukan tindakan tegas kepada warga masyarakat yang tawuran mengingat anggota Polri pun sudah banyak yg menjadi korban hingga mengalami cacat tetap,” ujar Kamal.
Kamal juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kondusifitas serta jangan menimbulkan provokasi di tengah masyarakat hingga proses penyelidikan tuntas dan kebenaran terungkap sepenuhnya. (Halim)
