****************************************
Surabaya |Nusantara Jaya News – Kebakaran hebat melanda sebuah lapak semi permanen di Jalan Semarang, Kota Surabaya, pada Jumat pagi (9/5/2025). Api pertama kali muncul sekitar pukul 07.29 WIB dan berhasil dipadamkan serta dilakukan pembasahan total oleh petugas pada pukul 08.56 WIB.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Wasis Sutikno, membenarkan bahwa titik awal api berasal dari lantai dua lapak servis AC yang berdiri semi permanen. “Bangunan ini mayoritas terdiri dari bahan mudah terbakar seperti kayu dan seng. Api dengan cepat merambat ke lapak penjual degan di sebelah kanan, serta menghanguskan lantai dua lapak buku bekas di sebelah kiri,” ujar Wasis saat ditemui di lokasi pasca proses pembasahan.
Menurutnya, saat kebakaran terjadi, lapak dalam kondisi kosong tanpa penghuni. Meski begitu, keterlambatan pelaporan ke Command Center 112 mengakibatkan api sempat membesar dan menjalar ke bangunan sekitarnya. “Pemadaman api kita atasi dalam waktu 10 sampai 11 menit. Tapi karena telat dilaporkan, api sudah sempat melahap lapak penjual degan,” jelasnya.
Pihak DPKP juga menyampaikan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran bisa berasal dari korsleting listrik atau kemungkinan kelalaian seperti obat nyamuk yang membakar kasur. Namun, penyebab pasti masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Pernyataan resmi DPKP ini sekaligus mengonfirmasi kabar yang sebelumnya beredar dari warga sekitar. Ada yang menyebut sumber api berasal dari lapak degan yang juga digunakan sebagai bengkel, dan ada pula yang menduga berasal dari lantai dua lapak buku bekas.
Polisi yang berada di lokasi turut mengamankan dua tabung elpiji ukuran 12 kilogram sebagai barang bukti. Namun, tabung tersebut diduga bukan menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materiil diperkirakan cukup besar karena bangunan yang terdampak hampir seluruhnya terbakar. Proses investigasi lebih lanjut oleh aparat kepolisian dan DPKP masih berlangsung untuk memastikan kronologi serta penyebab pasti dari insiden tersebut. (Red)
