****************************************
Deli Serdang |Nusantara Jaya News — Gelaran Konferensi Koordinator Cabang (Konkorcab) PMII Sumatera Utara yang berlangsung pada 19–21 Mei 2025 di Kabupaten Deli Serdang diwarnai dinamika panas dan menuai sorotan tajam, khususnya pada pemilihan Ketua Kopri PMII Sumatera Utara.(22/5)
Dua kader terbaik, Khairiyah dan Ainun Mardiah Tanjung, sama-sama meraih empat suara dari delapan cabang yang berpartisipasi. Jumlah ini sejatinya tidak mencerminkan keseluruhan suara sah, karena salah satu cabang PMII yang seharusnya memiliki hak suara justru tidak diberikan hak memilih, dengan alasan terlambat datang, padahal tidak ada pemberitahuan sebelumnya untuk proses pemilihan, sehingga hanya delapan dari sembilan cabang yang memberikan suara.
Pemilihan yang seharusnya menjadi ajang demokratis dan elegan ini justru berakhir dengan proses yang dianggap adu nasib sehingga nilai-nilai organisasi dalam pemilihan ini hilang. Kedua kandidat yang mendapat hasil imbang, alih-alih melalui mekanisme musyawarah atau pemilihan ulang, malah diputuskan melalui metode undian (suit), walaupun hal tersebut sudah diatur dalam tata tertib cara ini dianggap tidak relevan.
Khairiyah, yang mendapat rekomendasi dari Cabang Labuhanbatu dan Asahan, merupakan sosok yang dikenal luas akan integritas dan kapabilitasnya dalam menggerakkan kaderisasi putri PMII. Namun, dukungan signifikan yang dimilikinya tidak dapat sepenuhnya terealisasi karena pelarangan terhadap cabang yang berpihak padanya.
Sementara itu, Ainun Mardiah Tanjung, yang direkomendasikan oleh PMII Cabang Kota Medan, keluar sebagai pemenang dengan pengambilan keputusan melalui undian (suit).
Hal Ini menjadi sejarah baru, untuk pemilihan pimpinan tingkat provinsi untuk Kopri Sumatera Utara.(Is)
