banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Survei SNLIK Sebut Literasi Lebih Rendah Dari Inklusi Keuangan, Tantangan OJK Tingkatkan Sosialisasi

Plt Kepala Departemen Literasi Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJk Mohammad Ismail Riyadi

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Badung |Nusantara Jaya News – Kondisi literasi dan keuangan di Indonesia menunjukkan peningkatan, tetapi masih perlu ditingkatkan. Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) menyebut secara umum, tingkat literasi masyarakat masih lebih rendah daripada tingkat penggunaan produk keuangan.

Hal ini menjadi tantangan Otoritas Jasa Keuangan (OJk) untuk lebih meningkatkan sosialisasi. Terkhusus syariah, tingkat LIKS relatif lebih rendah daripada indeks nasional, terutama penggunaan produk keuangan syariah yang belum banyak dimanfaatkan masyarakat.

banner 300x250

Data di tahun 2025, tercatat Indeks Komposit secara Nasional untuk literasi sebesar 66,46% sedangkan untuk inklusi 80,51%. Indeks Konvensional untuk literasi 66,45% sedangkan inklusi 79,71. Namun pada indeks Syariah literasi 43,42% justru lebih tinggi dibandingkan inklusi 13,41%.

Plt Kepala Departemen Literasi, inklusi Keuangan dan Komunitas OJK, Mohammad Ismail Riyadi dalam pemaparan materinya terkait upaya dalam mengakselerasi peningkatan literasi dan Inklusi keuangan pada Jurnalist Class XI, Senin(26/5/2025) menyampaikan, tingkat LIKS untuk indeks Syariah lebih rendah daripada Indeks Nasional terutama penggunaan produk keuangan Syariah yang belum banyak di manfaatkan masyarakat.

“Kerentanan masyarakat dalam menyikapi pengelolaan finansial seringkali disebabkan oleh rendahnya literasi keuangan dan kurangnya pemahaman tentang resiko investasi. masyarakat mudah tergiur produk, hal ini mendorong perilaku Instant Gratification,”jelas Ismail.

Untuk itu OJK gencar melakukan upaya peningkatan LIK yaitu edukasi dan literasi keuangan melalui berbagai program seperti edukasi masif maupun tematik, seminar, publikasi di medsos, pembelajaran melalui learning management system edukasi keuangan, maupun pembentukan duta literasi keuangan.

Hal ini merupakan upaya OJK dalam meningkatkan literasi keuangan dan menghindari masyarakat dari berbagai tawaran investasi dan pinjol ilegal melalui pengelolaan keuangan dengan bijak dan pengenalan produk jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan.(tik)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130