banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Tangani Pelajar Tawuran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Kirim ke Kampung Anak Negeri untuk Pembinaan Karakter

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Surabaya |Nusantara Jaya News – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menindaklanjuti kasus tawuran pelajar yang terjadi di kawasan Semolowaru Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, pada Selasa (13/5/2025) dengan pendekatan pembinaan karakter. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memastikan para pelajar yang terlibat akan dibawa ke Kampung Anak Negeri (KANRI) untuk mendapatkan pembinaan intensif.

“Dalam waktu dekat, para pelajar yang terlibat tawuran itu akan kita kirim ke Kampung Anak Negeri yang selama ini sudah berjalan sebagai pusat pembinaan anak-anak bermasalah,” ujar Eri pada Jumat (16/5/2025).

banner 300x250

Menurut Eri, langkah ini bukan semata hukuman, melainkan bagian dari upaya pemkot untuk membentuk karakter generasi muda Surabaya agar menjadi lebih baik. Para orang tua juga akan dilibatkan dalam proses pembinaan, termasuk koordinasi dengan pihak sekolah.

“Orang tua tetap menjadi kunci dalam membangun karakter anak. Kita tidak bisa hanya mengandalkan sekolah atau pemerintah. Ini kerja bersama,” tegasnya.

Di Kampung Anak Negeri, para pelajar akan mendapatkan berbagai pelatihan, mulai dari pendidikan kedisiplinan, kerja sosial, keterampilan hidup (life skill), hingga penguatan wawasan kebangsaan, keagamaan, dan pelatihan kewirausahaan. Program ini dirancang agar para siswa memiliki arah hidup yang lebih baik dan mampu kembali ke masyarakat dengan karakter yang positif.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, turut menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam pembinaan karakter siswa.

“Nanti kita akan fasilitasi pertemuan rutin antara sekolah dan orang tua untuk membentuk sinergi. Pendidikan karakter tidak hanya di sekolah, tapi juga harus terus dibentuk di rumah,” ujarnya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menyiapkan langkah pencegahan dengan menjembatani komunikasi antar sekolah yang siswanya terlibat tawuran. Hal ini untuk membangun pemahaman dan solidaritas di kalangan pelajar dari berbagai almamater agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kita fasilitasi komunikasi antar sekolah yang siswanya terlibat, terutama yang berada di jenjang pendidikan yang sama. Supaya mereka bisa saling memahami, membangun sinergi, dan tidak saling bermusuhan,” tambah Yusuf.

Ke depan, Pemkot Surabaya juga akan menyiapkan kurikulum tambahan di KANRI yang berfokus pada penguatan kepemimpinan, nasionalisme, keagamaan, dan nilai kebangsaan. Para siswa yang telah melalui program pembinaan dan menunjukkan perubahan positif akan dikembalikan ke lingkungan keluarga dan sekolah.

“Tempat ini bukan penampungan, tapi pusat pembinaan karakter. Kita siapkan generasi masa depan yang tangguh, berakhlak, dan punya semangat kebangsaan,” pungkas Wali Kota Eri Cahyadi. (Red)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130