Karimun |Nusantara Jaya News — TNI Angkatan Laut (TNI AL) kembali menunjukkan taringnya dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia. Kali ini, aparat TNI AL sukses menggagalkan upaya penyelundupan narkotika dalam jumlah besar di wilayah perairan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Dalam operasi yang digelar pada Rabu (14/5/2025), sebanyak 1,2 ton kokain dan 705 kilogram sabu berhasil diamankan dari kapal ikan asing berbendera Thailand.
Penangkapan ini bermula dari patroli rutin yang dilakukan unsur TNI AL di wilayah barat Indonesia. Kapal mencurigakan terdeteksi dengan pola pergerakan tak lazim, sehingga langsung dilakukan pengejaran. Setelah dihentikan dan diperiksa secara menyeluruh, aparat menemukan tumpukan narkoba yang disembunyikan di dalam palka dan ruang mesin kapal.
“Total barang bukti yang berhasil diamankan adalah 1,2 ton kokain dan 705 kilogram sabu. Ini merupakan salah satu tangkapan terbesar dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Julius Widjojono dalam keterangan persnya. (17/5/25)
Operasi ini merupakan hasil sinergi intelijen antara TNI AL dan Badan Narkotika Nasional (BNN), dengan dukungan dari lembaga internasional yang selama ini memantau aktivitas sindikat narkoba lintas negara. Berdasarkan informasi awal, narkoba tersebut diduga berasal dari Amerika Selatan dan hendak disalurkan ke Asia Tenggara melalui jalur laut Indonesia.
Para pelaku yang tertangkap adalah warga negara asing. Mereka saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh otoritas hukum Indonesia. Tidak menutup kemungkinan akan ada pengembangan jaringan yang lebih luas.
Menurut Kepala BNN, Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose, nilai jual narkoba ini di pasar gelap bisa melebihi Rp3 triliun. Jika tidak berhasil digagalkan, jumlah sebesar ini bisa menyasar jutaan pengguna dan merusak generasi bangsa.
“Bayangkan, hampir 2 ton narkoba bisa menyasar jutaan pengguna jika tidak dihentikan. Ini bukan hanya soal hukum, tapi soal masa depan bangsa,” tegas Golose.
Sementara itu, Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Arsyad Abdullah menegaskan bahwa pengawasan wilayah laut Indonesia akan terus diperketat. “Ini adalah bagian dari operasi rutin, dan kami tidak akan pernah lengah. Setiap jengkal laut Indonesia akan kami jaga,” ujarnya.
Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari pemerintah dan masyarakat luas. Sinergi antara TNI, BNN, dan aparat penegak hukum lainnya dinilai sebagai faktor kunci dalam upaya perang terhadap narkotika yang makin canggih dan terorganisasi lintas negara.
Indonesia mengirim pesan tegas kepada sindikat narkoba internasional: laut Nusantara bukan tempat yang aman untuk beraksi. Penangkapan ini menjadi bukti nyata bahwa kedaulatan maritim Indonesia dijaga dengan kekuatan dan komitmen tinggi. (Red)