****************************************
DENPASAR |Nusantara Jaya News – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali kembali menggelar perhelatan tahunan Bali Jagadhita 2025 yang tahun ini memasuki edisi keenam. Mengusung tema “Integrating All, Empowering All”, acara ini resmi dibuka pada 2 Juni 2025 di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar. Perhelatan ini menjadi panggung penting bagi penguatan sinergi ekonomi regional Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Balinusra).
Pembukaan berlangsung meriah dengan kehadiran Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, Gubernur Bali Wayan Koster, serta Duta Besar dari Bahrain, Belarus, dan Georgia. Sementara itu, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya hadir secara virtual. Turut hadir pula perwakilan Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Forkompinda, anggota DPD RI, serta pelaku UMKM dan sektor pariwisata.
Tahun ini, Bali Jagadhita menggandeng Pesta Kesenian Bali dan memperluas cakupan partisipasi dari wilayah Balinusra. Acara ini menjadi wadah strategis kolaborasi lintas sektor—mulai dari UMKM, perbankan, investor, hingga buyer internasional—dalam menciptakan peluang baru untuk perdagangan, pariwisata, dan investasi berkualitas serta berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menekankan bahwa Bali memiliki potensi besar untuk menjadi magnet investasi global, namun harus tetap mengedepankan dampak sosial dan lingkungan. “Tren investasi saat ini mengarah pada keberlanjutan. Bali memiliki posisi unik untuk memimpin karena kearifan lokal yang kuat dan daya tarik pariwisata kelas dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengungkapkan bahwa perekonomian Bali tumbuh sebesar 5,52% (yoy) pada triwulan I 2025, menjadikan Bali peringkat ke-8 secara nasional. Ia menekankan bahwa kinerja ini tidak terlepas dari sinergi erat berbagai pihak dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas. “Bank Indonesia terus mendorong inisiatif digital sebagai fondasi ekosistem ekonomi yang efisien dan inklusif,” tegasnya.
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan bahwa investasi ke Bali harus tunduk pada aturan tata ruang dan menghargai budaya lokal. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan tenaga kerja dan pelaku usaha lokal. “Kita dorong ekonomi yang tumbuh secara berkualitas, adil, dan berkelanjutan,” ujarnya. Koster juga menyinggung upaya pemerintah provinsi dalam mengurai kemacetan melalui pembangunan infrastruktur berbasis kebijakan satu pulau, satu pola, satu tata kelola, yang sebagian dananya akan bersumber dari pajak hotel dan restoran.
Dalam pilar investasi, Bank Indonesia bersama Pemprov Bali melalui forum Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana menyusun katalog investasi strategis. Proyek-proyek unggulan ditampilkan dalam showcasing dan presentasi kepada calon investor dari luar negeri, yang dilanjutkan dengan business matching dan kunjungan lapangan ke lokasi seperti KEK Kura Kura Bali.
Sementara itu, pilar perdagangan difokuskan untuk memperluas akses pasar UMKM melalui peningkatan kapasitas, akses pembiayaan, serta pameran produk unggulan Balinusra yang berlangsung pada 2–8 Juni 2025 di Living World Denpasar. Sedangkan pilar pariwisata diarahkan untuk memperkuat kualitas kunjungan wisatawan, salah satunya melalui Bali Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 yang akan digelar pada 11–13 Juni 2025. Dalam BBTF, BI akan mempromosikan desa wisata binaan dari Bali, NTB, dan NTT.
Dengan seluruh inisiatif lintas sektor ini, Bali Jagadhita 2025 menjadi bukti nyata bahwa sinergi antarpemangku kepentingan dapat menghadirkan ekosistem ekonomi regional yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. (Red)
