Pamekasan |Nusantara Jaya News – Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia menggelar kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba secara simbolis yang berlangsung meriah dan penuh semangat nasionalisme pada Rabu (4/6). Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala BNN RI, Komjen Pol. Marthinus Hukom, jajaran BNNK se-Jawa Timur, Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman, dan berbagai unsur Forkopimda.
Dalam sambutannya, Marthinus Hukom mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk Ketua DPRD Jatim yang dinilai sangat membantu perumusan kebijakan daerah terkait upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Ia menyebut dukungan tersebut sebagai modal penting dalam memperkuat sistem pemerintahan yang konsisten dalam memberantas narkoba.
“Kontribusi dari Gubernur dan Ketua DPRD menjadi bagian dari sistem yang sudah berjalan. Siapa pun yang menjabat sebagai Kepala BNNP maupun gubernur, sistem ini akan terus berlanjut dan menjadi pegangan kita bersama,” ujarnya.
Marthinus juga memberikan apresiasi khusus kepada Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman yang dinilai telah berkomitmen penuh dalam mendukung penanganan isu narkoba, khususnya di wilayah Pamekasan yang dikenal sebagai Kota Gerbang Salam. Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menjadikan isu narkoba sebagai salah satu agenda utama dan prioritas nasional karena dianggap mengancam ketahanan bangsa.
“Presiden melihat persoalan narkoba bukan semata-mata masalah keamanan, tapi sudah menjadi masalah ketahanan nasional. Ini adalah moral standing kita bersama,” tegas Marthinus.
Ia menekankan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan masyarakat, sementara sindikat narkoba justru berusaha mendegradasi generasi muda melalui bujuk rayu ekonomi semu.
“Mereka menawarkan narkoba sebagai solusi ekonomi, padahal itu ilusi. Masyarakat dipaksa menjual dan memakai, lalu pelan-pelan kualitas manusianya dihancurkan,” tambahnya dengan nada prihatin.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN Provinsi Jawa Timur, Brigjen Pol. Awang Joko Rumitro, juga memaparkan sejumlah capaian penting. Ia mengungkapkan bahwa dalam waktu hanya 8 hari, BNN bersama TNI, Polri, dan Bea Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan 4 ton narkoba, menjadikannya operasi terbesar dalam sejarah Indonesia.
Selain itu, wilayah Madura juga diguncang dengan temuan narkoba sebanyak 51 kilogram sabu di perairan Masalembu, yang disertai dengan 9 kantong kosong yang diduga bagian dari drum berisi total 100 kilogram. “Diperkirakan masih ada sekitar 39 kilogram yang belum ditemukan dan berpotensi beredar di masyarakat,” ungkapnya.
Awang juga mengajak masyarakat, termasuk kalangan influencer, untuk aktif melaporkan jika menemukan benda mencurigakan yang mungkin terkait narkoba.
Ia menambahkan bahwa sepanjang Mei 2025, BNNP Jatim berhasil mengungkap empat kasus besar lintas provinsi dan internasional, dengan barang bukti mencapai 7 kilogram sabu dan hampir 11 kilogram ganja. Terdapat dua tersangka masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Pamekasan, yaitu Kereta dan Samsuri alias Sarip.
Acara pemusnahan turut dihadiri Ketua DPRD Jatim, Kepala Bakesbangpol Jatim, Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Kepala Kakanwil Dirjen Pemasyarakatan Jatim, Kepala Kantor Dirjen Imigrasi Jatim, Kapolres Pamekasan, serta sejumlah undangan lainnya, termasuk dari kalangan pelajar yang diharapkan menjadi agen perubahan dalam upaya melawan narkoba.
Kegiatan ini bukan hanya simbol pemusnahan barang bukti, tetapi juga menjadi penegasan bahwa perang terhadap narkoba adalah perjuangan bersama seluruh elemen bangsa. (Red)