Denpasar |Nusantara Jaya News – Peringatan Bulan Bung Karno VII Tahun 2025 digelar dengan megah di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, pada Minggu (1/6) malam. Acara yang dihadiri oleh Gubernur Bali, jajaran Forkopimda, tokoh adat, agama, mahasiswa, pelaku usaha, dan perwakilan BUMN ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pelestarian budaya dan modernitas, termasuk peran aktif PLN dalam mendukung nilai-nilai nasionalisme melalui ketenagalistrikan yang berkelanjutan.
Kehadiran PLN UP3 Bali Selatan, yang diwakili oleh Manajer I Putu Kariana, menegaskan komitmen perusahaan tidak hanya sebagai penyedia listrik andal dan ramah lingkungan, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam membangun semangat kebangsaan.
“PLN tidak hanya menghadirkan energi listrik, tetapi juga energi budaya yang menggerakkan peradaban,” ujar Kariana.
“Kami percaya, listrik dan budaya adalah dua kekuatan yang saling menguatkan—satu memberikan cahaya bagi kemajuan, sementara yang lain menjaga api kebudayaan tetap menyala.”imbuhnya.
Acara dibuka dengan rangkaian khidmat: doa bersama, lagu Indonesia Raya, dan pembacaan Pancasila, diikuti sambutan Gubernur Bali I Wayan Koster yang menekankan pentingnya menyelaraskan ajaran Bung Karno dengan filosofi pembangunan Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Tema Prana Jagat Kerthi tahun ini mengajak semua pihak, termasuk PLN, untuk berperan dalam menjaga harmoni antara alam, manusia, budaya, dan spiritualitas—nilai yang sejalan dengan visi PLN dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas dengan ribuan peserta yang memadati Art Center, termasuk penampilan spektakuler dari ISI Bali yang memadukan seni tradisional dengan teknologi pencahayaan modern, sebuah metafora sempurna dari kolaborasi budaya dan ketenagalistrikan.
PLN turut memperkuat pesan ini dengan menunjukkan bagaimana infrastruktur energi dapat menjadi pendorong kreativitas dan pelestarian warisan budaya.
Melalui partisipasi aktif ini, PLN UP3 Bali Selatan membuktikan diri bukan sekadar penyedia listrik, tetapi mitra strategis dalam membangun identitas bangsa yang berakar pada kearifan lokal, namun berpijak pada inovasi energi masa depan.
Sinergi ini menjadi fondasi untuk mewujudkan kesejahteraan sejati, sebagaimana dicita-citakan Bung Karno dan masyarakat Bali.(tik/rls).