****************************************
Surabaya |Nusantara Jaya News – Harapan panjang warga Kelurahan Tambak Wedi dan Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, untuk memiliki infrastruktur drainase yang layak akhirnya mulai terwujud. Pemerintah kelurahan melalui kepemimpinan Lurah Matlilla, S.Kep., Ns., M.H., M.AP., telah merealisasikan proyek pembangunan saluran (gorong-gorong) dan peninggian paving yang selama ini menjadi aspirasi utama warga.
Dua kelurahan ini memang kerap mengalami masalah saat musim hujan tiba. Genangan air dan banjir menjadi keluhan tahunan akibat sistem drainase yang tidak maksimal dan paving jalan yang rusak atau terlalu rendah. Kini, melalui program pembangunan prioritas yang digagas Lurah Matlilla, proses pembenahan infrastruktur tersebut telah dimulai dan disambut antusias oleh warga.
“Alhamdulillah, pembangunan saluran dan peninggian paving ini berjalan lancar. Masyarakat sangat mendukung dan ikut terlibat aktif dalam proses pengawasan. Kami menggandeng seluruh elemen, termasuk Ranting NU Bulak Banteng serta tokoh masyarakat setempat,” ujar Matlilla kepada awak media, Kamis (27/6/2025).
Menurut Matlilla, prinsip pembangunan yang ia usung selalu berbasis partisipasi dan transparansi. Ia percaya, keberhasilan pembangunan bukan hanya bergantung pada anggaran dan teknis, tapi juga sinergi antara pemerintah dan warga. Oleh karena itu, semua pihak diajak untuk terlibat sejak perencanaan hingga pelaksanaan, agar proses pengawasan berjalan kolektif dan hasil pembangunan bisa dinikmati bersama.
“Insya Allah, semua pembangunan di wilayah kami selalu terbuka. Kami ingin warga merasa memiliki dan ikut menjaga hasil pembangunan ini. Karena jika gagal atau tidak tepat sasaran, yang paling dirugikan adalah masyarakat itu sendiri,” lanjut Matlilla.
Peninggian paving dan pelebaran saluran air ini diharapkan dapat memperlancar aliran air hujan dan mengurangi risiko banjir yang selama ini menghantui warga. Tak hanya itu, perbaikan ini juga akan berdampak positif terhadap kesehatan lingkungan, kebersihan, dan kenyamanan mobilitas warga sehari-hari.
Budi, salah satu warga RW 03 Tambak Wedi, menyampaikan rasa syukurnya. “Kami sudah lama menantikan pembangunan ini. Tiap musim hujan kami was-was, tapi sekarang kami lega karena ada perhatian nyata dari pemerintah kelurahan. Bahkan kami dilibatkan dalam pengawasannya, jadi benar-benar terasa bahwa pembangunan ini milik kita bersama,” ujarnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pengerjaan proyek ini melibatkan pekerja lokal dan dipantau langsung oleh tim teknis dari kelurahan bersama konsultan pelaksana. Plang proyek juga telah dipasang secara terbuka agar warga dapat mengetahui detail anggaran, jadwal, dan pelaksana kegiatan.
Matlilla berharap keberhasilan pembangunan ini dapat menjadi role model di wilayah lain. “Esensi pembangunan ini adalah dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Karena itu, mari kita jaga bersama hasil kerja keras ini dan jangan biarkan ada pihak yang mencoba mengganggu prosesnya,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat, pembangunan di Tambak Wedi dan Bulak Banteng tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik, tapi juga memperkuat budaya gotong royong, kepercayaan masyarakat pada pemerintah, dan semangat kebersamaan demi mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan sejahtera. (Red)
