Denpasar |Nusantara Jaya News — Di tengah laju masif industri pariwisata Bali dan derasnya arus konten digital yang seringkali menutupi realitas di lapangan, Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Bali hadir dengan misi berbeda.
Melalui pelantikan kepengurusan barunya pada 8 Agustus 2025, IWO Bali menegaskan komitmennya dalam membangun jurnalisme yang berpihak pada kebenaran, akuntabilitas, dan keberlanjutan Bali.
Ketua terpilih IWO Bali, Tri Widiyanti, menegaskan bahwa media tidak boleh hanya menjadi alat promosi destinasi, tapi harus menjadi garda terdepan dalam mengkritisi dampak negatif dari pembangunan yang tidak terkendali.
“Bali bukan sekadar tempat wisata. Ini rumah kami. Kami tidak menjual Bali—kami melindunginya,” tegas Tri Widiyanti, Senin 21 Juli 2025
Sebagai organisasi profesi wartawan berbasis media daring, IWO Bali mengusung narasi “Jurnalisme Bertanggung Jawab di Tengah Gejolak Pariwisata Bali”, dengan fokus pada isu-isu seperti
Krisis lingkungan akibat pembangunan vila ilegal dan sampah plastik.
Ketegangan budaya yang dipicu oleh maraknya nomaden digital yang tak menghormati adat istiadat.
Penggusuran warga lokal dan kelangkaan air bersih akibat ekspansi sektor pariwisata.
Dalam momentum pelantikan nanti, IWO Bali juga akan memperkenalkan program kerja strategis yang sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali dalam membangun pariwisata berbasis budaya dan lingkungan.
Dewan Kehormatan IWO Provinsi Bali Gubernur Wayan Koster memberikan suport dan dukungannya terhadap dua agenda penting IWO tersebut. Ia pun berjanji akan hadir dan memberikan dukungannya saat acara berlangsung nanti.
Pun soal visi IWO yang menyatakan bahwa pariwisata Bali tidak dijual bebas ia menyetujuinya karena menurutnya sejalan dengan visi dan misi Gubernur Bali yang menggaungkan pariwisata yang berkelanjutan tanpa mengesampingkan dampak sosial yang ada seperti kemacetan, sampah, digital nomad yang semakin meningkat.
“Kita akan bersihkan tertibkan itu investor yang ’nakal’ sikat habis,” tegasnya, saat bertemu dengan jajaran pengurus IWO Provinsi Bali di Gedung Jayasaba, Denpasar.
Selain pelantikan, IWO Bali juga akan menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IWO yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025 di Bali. Rakernas ini diharapkan menjadi ruang diskusi nasional terkait masa depan jurnalisme digital Indonesia di tengah tantangan globalisasi dan krisis iklim.
IWO Bali mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat sipil, untuk bersinergi dalam membangun ekosistem informasi yang sehat dan berpihak pada rakyat.
“Kami percaya, ketika informasi dijaga dengan integritas, masa depan Bali akan tetap lestari,” pungkas Tri Widiyanti.(red)