Sidoarjo |Nusantara Jaya News – Suasana Terminal Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo, mendadak dikejutkan dengan kabar duka pada Minggu pagi (27/7/2025). Seorang pria berinisial S, warga Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, ditemukan meninggal dunia secara mendadak saat tengah menjalankan aktivitasnya sebagai calo tiket bus.
Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di shelter terminal, lokasi yang biasa digunakan oleh para calo untuk menawarkan jasa kepada penumpang. Menurut keterangan dari AKP Adik Agus, Kanit Reskrim Polsek Waru, korban tiba-tiba mengalami gejala mencurigakan sebelum akhirnya tak sadarkan diri.
“Jadi tadi kami himpun informasi dari saksi, sekitar jam 08.00 pagi, beliau sedang bekerja mencari penumpang di shelter. Tiba-tiba terlihat mundur-mundur, lalu duduk, rebahan, dan diduga langsung meninggal dunia,” jelas AKP Adik.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari salah satu teman dekat korban yang juga berprofesi sebagai calo di terminal tersebut, S diketahui memiliki riwayat penyakit stroke dan diabetes. Temannya mengungkapkan bahwa selama ini korban sudah cukup lama mengidap kedua penyakit tersebut, meskipun tetap memaksakan diri untuk bekerja setiap hari.
“Itu pengakuan dari rekan kerjanya yang ada di Bungurasih, yang sudah sama-sama tinggal dan kerja di sini cukup lama,” tambah AKP Adik.
Lebih lanjut, diketahui bahwa korban tidak memiliki tempat tinggal tetap selama bekerja di Bungurasih. Ia menjalani kehidupan sehari-hari dengan tidur seadanya di lingkungan terminal. Kadang di pos jaga, kadang di sudut-sudut tempat umum yang masih memungkinkan untuk beristirahat.
“Kadang tidur di pos, atau di mana saja yang memungkinkan untuk istirahat. Pokoknya yang penting bisa rebahan dan aman, itu dipakai untuk tidur,” lanjutnya.
Setelah peristiwa tersebut, petugas dari Polresta Sidoarjo segera melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban. Jenazah kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan penyimpanan sementara sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Pihak kepolisian bersama rekan-rekan kerja korban kini tengah berupaya menghubungi keluarga korban di Nganjuk untuk memberitahukan kabar duka tersebut serta melakukan proses penyerahan jenazah.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan kerasnya realitas hidup sebagian masyarakat yang harus tetap bekerja di tengah kondisi kesehatan yang kurang baik, tanpa jaminan tempat tinggal layak maupun akses pengobatan memadai. (Red)