banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130
Pemkab  

ITDC Bantu Petani Kedisan Dua Ekor Sapi Untuk Pertanian Organik Berkelanjutan

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Gianyar |Nusantara Jaya News – Konsep Ramah Lingkungan dan menjaga ketahanan pangan berkelanjutan, Indonesia Tourism Development Corporation {ITDC) The Nusa Dua Bali menggelar Green Journey media gathering bersama puluhan awak media dengan mengunjungi desa Kedisan Kaja kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar pada selasa (29/7/2025).

Desa Kedisan merupakan desa yang sebagian warganya bekerja sebagai petani, sehingga tujuan kunjungan ITDC The Nusa Dua menjadi kolaborasi antara pariwisata dengan pertanian khususnya pertanian beras organik. Desa Kedisan sendiri terdapat kelompok tani bernama Petani Kedisan Mandiri (PKM).

banner 300x250

General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika mendukung pertanian organik yang diupayakan PKM guna meningkatkan produktivitas pertaniannya.

Bentuk dukungan ITDC The Nusa Dua dengan menyumbang dua buah ekor sapi betina guna membantu PKM, dimana urien dan kotoran sapi tersebut dapat menghasilkan pupuk organik. Selain sapi ITDC The Nusa Dua juga menyumbang mesin gabah untuk PKM.

“Kami berharap nanti hasil produksinya bisa disalurkan ke kawasan ITDC Nusa Dua untuk waktu yang panjang karena bersaing dengan beras yang lain itu tidak mudah dan tidak bisa instan. Produksi yang ada sudah terserap, semoga nanti produktifitasnya semakin banyak sehingga bisa sampai di Nusa Dua. Kita akan berusaha mendukung meski belum final. Tahun depan kita sudah punya bantuan bayangan,”ujar Dwiatmika.

Kepala Desa Kedisan, Dewa Ketut Raka, mengaku berterimakasih kepada pihak ITDC karena telah peduli dengan pertanian organik yang ada di desa Kedisan. Ia pun mengaku bangga Desa Kedisan dengan kelompok taninya berhasil bercocok tani organik.

“Satu satunya desa yang bisa mengangkat PAD hingga 700% atau 600 juta sebulan, yang dulunya hanya 12 juta sebulan. Saya sebagai kepala desa di Kedisan sangat konsen dalam hal ketahanan pangan, saya mensupport pekerja yang lain mengikuti pertanian organik, mudah-mudahan hal yang sekecil ini bisa menular kepada petani-pertani yang lain,”kata Ketut Raka.

Sementara Ketua Kelompok PKM, Putu Yoga Wimbawa menjelaskan di Desa Kedisan terdapat sekitar 37 hektar luas pertanian yang digarap oleh 170 petani, dimana 4 hektarnya digarap secara organik dan sisanya bertahap menuju organik.

Dalam sekali panen mampu memproduksi 10 ton beras organik. 4-5 ton dipasarkan ke konsumen dengan memanfaatkan media sosial sementara sisanya untuk ketahanan pangan masyarakat desa setempat. Untuk harga perkilogram beras organik dijual seharga 30 ribu rupiah.

“Kami sudah mengantongi sertifikat organik tanggal 25 april 2022. Kami memiliki dua subak yakni subak kaja dan subak kelod. PKM ini tergabung dalam organisasi subak tersebut. Petani desa Kedisan tetap bisa melestarikan budaya kearifan lokal dengan menggunakan pupuk organik,”ungkap Putu Yoga.

PKM berdiri tgl 25 desember 2020 berawal dari diskusi terkait keresahan petani melihat berubahnya struktur tanah pertanian. Karena merasa semakin tandus dan hasil panen yang tidak seimbang dengan biaya produksi, serta berlimpahnya bahan organik di sekitar rumah dari dapur dan dari limbah perkebunan juga upacara agama yang bisa dimanfaatkan.

“Jadi kami bersama-sama menuju pertanian organik berkelanjutan dengan visi membangun pertanian selaras alam berdasarkan budaya subak dan kearifan lokal Bali,” ucapnya.

Ia berharap kerjasama dengan ITDC The Nusa Dua ini bisa berkelanjutan dan bantuan yang diberikan juga bisa bermanfaat bagi kelangsungan produktivitas pertanian organik di Desa Kedisan.(tik)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130