Surabaya | Nusantara Jaya News – Senin, 21 Juli 2025 | 08:44 WIB, Sebuah aksi pencurian kotak amal di Musala Bratang Gede, Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, berhasil digagalkan warga setelah pelaku diteriaki oleh anak-anak yang tengah mengikuti salat berjamaah. Tersangka bernama Abdul Latip Daulai, 42 tahun, warga Jalan Kedung Turi yang kini tinggal di kos-kosan di Jalan Krukah Utara, akhirnya ditangkap warga dan diserahkan ke pihak berwajib.
Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Ipda M Zahari, membenarkan penangkapan tersebut dan menyampaikan bahwa tersangka telah resmi ditahan dan dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian. “Yang bersangkutan sudah ditahan dan sedang menjalani proses hukum lebih lanjut,” ujar Zahari, Senin (21/7).
Peristiwa pencurian ini terjadi pada Minggu siang, 20 Juli 2025, sekitar pukul 11.50 WIB. Saat itu, pelapor yang diketahui bernama N (62) tengah menjadi imam salat duhur di musala tersebut. Beberapa jamaah yang mengikuti salat di antaranya adalah anak-anak. Ketika salat berlangsung, pelaku mendatangi musala dengan mengendarai sepeda listrik.
Mengetahui suasana musala cukup tenang karena para jamaah sedang salat, pelaku memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengambil kotak amal yang terletak di dalam area salat. Namun, aksi tersebut ternyata diketahui oleh salah satu anak yang ikut salat. Anak tersebut sontak berteriak “maling” dan mengundang perhatian warga sekitar.
“Anak-anak tersebut ada yang mengetahui dan berteriak terjadinya pencurian kotak amal milik musala yang dilakukan seorang laki-laki,” terang Ipda Zahari.
Mendengar teriakan tersebut, warga langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku. Abdul Latip sempat melarikan diri sejauh kurang lebih 300 meter menuju kawasan Pasar Krukah. Namun, upaya kabur itu berakhir sia-sia karena ia tertangkap di sebuah gang buntu dan langsung dikerumuni warga.
Pelaku kemudian diamankan kembali ke musala bersama barang bukti berupa kotak amal berisi uang tunai sebesar Rp 80 ribu serta sepeda listrik yang digunakan untuk datang ke lokasi. Polisi menyita seluruh barang bukti dan membawa tersangka ke Mapolsek Wonokromo untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dalam pemeriksaan awal, Abdul Latip mengaku baru pertama kali mencuri kotak amal. Meski begitu, polisi masih mendalami apakah ada keterlibatan pelaku dalam kasus serupa di tempat lain. “Untuk sementara ini, tersangka mengaku baru satu kali melakukan aksi pencurian kotak amal,” tambah Zahari.
Kejadian ini kembali menjadi pengingat bahwa rumah ibadah bukan hanya tempat suci yang harus dijaga, tetapi juga menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan jika pengawasan dan keamanan tidak ditingkatkan. Warga pun mengapresiasi kepekaan anak-anak dan gerak cepat warga sekitar dalam menggagalkan aksi kejahatan ini.
Tag:
pencurian kotak amal, musala Bratang Gede, anak-anak teriak maling, Abdul Latip Daulai, Pasar Krukah, Polsek Wonokromo, salat duhur, kotak amal Surabaya, pelaku pencurian ditangkap massa, kriminal Surabaya, pencurian rumah ibadah, aksi cepat warga, berita Surabaya 2025, polisi tangkap pencuri, sepeda listrik pelaku, Ngagelrejo Wonokromo
Judul:
Teriakan Anak-Anak Saat Salat Berujung Penangkapan Pencuri Kotak Amal di Surabaya
Berita Panjang:
Surabaya | Nusantara Jaya News – Senin, 21 Juli 2025 | 08:44 WIB
Sebuah aksi pencurian kotak amal di Musala Bratang Gede, Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, berhasil digagalkan warga setelah pelaku diteriaki oleh anak-anak yang tengah mengikuti salat berjamaah. Tersangka bernama Abdul Latip Daulai, 42 tahun, warga Jalan Kedung Turi yang kini tinggal di kos-kosan di Jalan Krukah Utara, akhirnya ditangkap warga dan diserahkan ke pihak berwajib.
Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Ipda M Zahari, membenarkan penangkapan tersebut dan menyampaikan bahwa tersangka telah resmi ditahan dan dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian. “Yang bersangkutan sudah ditahan dan sedang menjalani proses hukum lebih lanjut,” ujar Zahari, Senin (21/7).
Peristiwa pencurian ini terjadi pada Minggu siang, 20 Juli 2025, sekitar pukul 11.50 WIB. Saat itu, pelapor yang diketahui bernama N (62) tengah menjadi imam salat duhur di musala tersebut. Beberapa jamaah yang mengikuti salat di antaranya adalah anak-anak. Ketika salat berlangsung, pelaku mendatangi musala dengan mengendarai sepeda listrik.
Mengetahui suasana musala cukup tenang karena para jamaah sedang salat, pelaku memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengambil kotak amal yang terletak di dalam area salat. Namun, aksi tersebut ternyata diketahui oleh salah satu anak yang ikut salat. Anak tersebut sontak berteriak “maling” dan mengundang perhatian warga sekitar.
“Anak-anak tersebut ada yang mengetahui dan berteriak terjadinya pencurian kotak amal milik musala yang dilakukan seorang laki-laki,” terang Ipda Zahari.
Mendengar teriakan tersebut, warga langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku. Abdul Latip sempat melarikan diri sejauh kurang lebih 300 meter menuju kawasan Pasar Krukah. Namun, upaya kabur itu berakhir sia-sia karena ia tertangkap di sebuah gang buntu dan langsung dikerumuni warga.
Pelaku kemudian diamankan kembali ke musala bersama barang bukti berupa kotak amal berisi uang tunai sebesar Rp 80 ribu serta sepeda listrik yang digunakan untuk datang ke lokasi. Polisi menyita seluruh barang bukti dan membawa tersangka ke Mapolsek Wonokromo untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dalam pemeriksaan awal, Abdul Latip mengaku baru pertama kali mencuri kotak amal. Meski begitu, polisi masih mendalami apakah ada keterlibatan pelaku dalam kasus serupa di tempat lain. “Untuk sementara ini, tersangka mengaku baru satu kali melakukan aksi pencurian kotak amal,” tambah Zahari.
Kejadian ini kembali menjadi pengingat bahwa rumah ibadah bukan hanya tempat suci yang harus dijaga, tetapi juga menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan jika pengawasan dan keamanan tidak ditingkatkan. Warga pun mengapresiasi kepekaan anak-anak dan gerak cepat warga sekitar dalam menggagalkan aksi kejahatan ini. (Red)