****************************************
Deli Serdang |Nusantara Jaya News – Program bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian yang dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan nasional kembali menjadi sorotan publik. Sejumlah pihak menuding adanya potensi penyalahgunaan, mulai dari dugaan manipulasi pembukuan hingga penyalahgunaan uang hasil sewa alat.
Namun, tudingan tersebut ditepis tegas oleh Brigade Pangan Sri Rejo 2, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Dalam pernyataan resminya, mereka menegaskan bahwa seluruh alsintan yang diterima kelompok tani digunakan sesuai dengan peruntukan serta mekanisme resmi yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kami mengecam pemberitaan yang tidak berimbang dan cenderung tendensius. Tidak ada manipulasi pembukuan maupun penyalahgunaan uang hasil sewa alat. Semua kami jalankan sesuai aturan,” ujar perwakilan Brigade Pangan Sri Rejo 2, Kamis (28/8/2025).
Brigade Pangan Sri Rejo 2 menekankan bahwa keberadaan alsintan justru sangat membantu petani di Desa Tanjung Rejo. Dengan adanya bantuan tersebut, efisiensi kerja meningkat, biaya produksi berkurang, serta proses pengolahan lahan dan panen dapat dilakukan lebih cepat.
Mereka juga menyatakan siap terbuka terhadap pemeriksaan dari aparat pengawas internal pemerintah maupun lembaga berwenang lainnya. “Kami ingin memastikan bahwa program pemerintah benar-benar bermanfaat bagi petani. Jika ada pihak yang meragukan, silakan cek langsung di lapangan,” tambahnya.
Program bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian mencakup berbagai jenis peralatan seperti traktor, rotavator, transplanter, pompa air, hingga combine harvester. Tujuannya adalah mendukung swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani di daerah.
Sebagai bentuk apresiasi, Brigade Pangan Sri Rejo 2 menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Deli Serdang melalui Dinas Pertanian yang telah menyalurkan bantuan tersebut. Mereka juga menegaskan komitmen untuk memanfaatkan secara maksimal mesin pompa air dan rice transplanter yang diterima pada Juli 2025 melalui Plt Kabid PSP.
Dengan adanya klarifikasi ini, Brigade Pangan Sri Rejo 2 berharap tidak ada lagi pemberitaan yang menyesatkan dan merugikan nama baik kelompok tani. Mereka menegaskan bahwa kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan program ketahanan pangan nasional. (Spt)
