SURABAYA |Nusantara Jaya News — Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur terus mendorong peningkatan kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui program pelatihan vokasi yang terarah dan berstandar industri. Program ini digelar oleh UPT Pengembangan Teknis Keterampilan dan Kejuruan (PTKK) Dindik Jatim dengan menggandeng Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LKS) Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikdasmen, bertujuan mencetak lulusan vokasi yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional.
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu menjangkau seluruh lulusan vokasi, khususnya mereka yang belum memiliki fasilitas bengkel praktik yang memadai di sekolahnya. “Harapannya, seluruh lulusan vokasi bisa memiliki sertifikasi atas kompetensi mereka. Ke depan, industri akan berkembang pesat seiring kemajuan teknologi, sehingga sertifikasi menjadi modal penting bagi siswa,” ujarnya, Jumat (8/7/2025).
Selama pelatihan, peserta dibimbing secara langsung oleh para expert yang berasal dari Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) serta praktisi pendidikan. Pendekatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa sehingga mereka lebih siap bersaing dan berkontribusi di dunia kerja. “Ini kolaborasi antara pendidikan dan keterampilan. Ada ahli di bidang masing-masing, baik untuk murid maupun guru,” tambah Aries.
Kepala UPT PTKK Dindik Jatim, Endang Winarsih, menambahkan bahwa pelatihan ini menyasar siswa SMK dan SMA yang tergabung dalam kelas Milenial Job Center (MJC). Program ini fokus pada penguasaan dasar hingga menengah dalam teknologi, termasuk bahasa pemrograman, pengembangan aplikasi web atau mobile, desain web, desain grafis, motion, animasi, fotografi, dan videografi.
“Kami ingin peserta memiliki motivasi untuk berinovasi, mampu melihat peluang dalam menciptakan solusi digital, serta berpotensi menjadi wirausahawan. Target kami adalah membentuk ekosistem pendidikan vokasi yang adaptif, terstandar, dan kompetitif, sehingga lulusan SMK/SMA siap kerja atau membuka usaha sendiri,” kata Endang.
Pelatihan ini juga memberikan sertifikasi sebagai pengakuan resmi atas keterampilan peserta. Dindik Jatim berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program ini di tahun-tahun mendatang. “Kami harap pelatihan dan sertifikasi ini dapat terus berlanjut, sehingga setiap murid mendapatkan pengakuan atas skill yang dimiliki,” pungkasnya.
Sejauh ini, kelas reguler MJC telah memasuki angkatan kedua, dan di setiap angkatannya, para peserta dibekali kompetensi keterampilan kreatif dan teknis yang relevan dengan perkembangan industri masa kini. Dengan program ini, Dindik Jatim optimistis lulusan vokasi akan semakin siap menjawab tantangan dunia kerja maupun menciptakan lapangan kerja baru. (Red)