banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Ekonomi Bali Triwulan II 2025 Tumbuh 5,95%, Lebih Tinggi dari Nasional: Sektor Pariwisata dan Konsumsi Rumah Tangga Jadi Motor Penggerak

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Denpasar |Nusantara Jaya News – Berdasarkan rilis resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, perekonomian Bali menunjukkan performa yang kuat pada Triwulan II 2025 dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,95% (year-on-year/yoy). Angka ini tidak hanya mengalami peningkatan dibandingkan Triwulan I 2025 yang tumbuh sebesar 5,52% (yoy), tetapi juga melampaui rata-rata pertumbuhan nasional yang berada pada angka 5,12% (yoy). Capaian ini menempatkan Bali sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ke-4 secara nasional. (6/8)

Kinerja ekonomi Bali yang tetap impresif mencerminkan ketahanan dan potensi ekonomi daerah dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di tingkat global maupun domestik. Pertumbuhan yang kuat ini merupakan hasil dari sinergi antara berbagai sektor dan pelaku ekonomi, serta dukungan kebijakan yang tepat sasaran.

banner 300x250

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Bali terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh kuat sebesar 5,54% (yoy). Momentum Hari Raya Galungan dan Kuningan turut mendorong peningkatan pengeluaran masyarakat, menciptakan efek positif terhadap perekonomian lokal.

Selain itu, investasi (PMTB) juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 6,61% (yoy) yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Bali. Realisasi investasi, baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), terus meningkat, mendukung pertumbuhan sektor-sektor strategis.

Ekspor luar negeri juga memberikan kontribusi positif dengan pertumbuhan sebesar 13,47% (yoy), selaras dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.

Namun, pertumbuhan ekonomi Bali sedikit tertahan oleh kontraksi Konsumsi Pemerintah yang tercatat sebesar -8,37% (yoy), sebagai akibat dari penurunan belanja APBN dan APBD Provinsi Bali pada periode tersebut.

Dari sisi lapangan usaha, sektor Akomodasi dan Makan Minum menjadi penopang utama dengan pertumbuhan spektakuler sebesar 13,93% (yoy). Peningkatan ini didorong oleh lonjakan kunjungan wisatawan, baik mancanegara (naik 16,74% yoy) maupun nusantara (naik 18,85% yoy).

Sektor Perdagangan juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan 8,61% (yoy), mencerminkan peningkatan penjualan produk lokal dan impor antarwilayah, terutama saat perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Selain itu, sektor Transportasi dan Pergudangan turut mengalami akselerasi pertumbuhan, berkat meningkatnya jumlah keberangkatan penumpang internasional dari Bandara I Gusti Ngurah Rai dan aktivitas penyeberangan di Gilimanuk, Padangbai, Klungkung, serta Sanur–Nusa Penida.

Namun demikian, sektor Pertanian mengalami kontraksi sebesar -0,28% (yoy) akibat penurunan produksi padi dan ikan, yang menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan antar sektor.

Bank Indonesia memproyeksikan bahwa perekonomian Bali pada Triwulan III 2025 akan tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang solid. Hal ini didukung oleh periode peak season pariwisata dan dimulainya proyek-proyek konstruksi strategis.

Untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Bali, diperlukan berbagai langkah strategis, antara lain:

Percepatan implementasi travel pattern untuk meningkatkan daya saing pariwisata,

Peningkatan kualitas destinasi dan infrastruktur pendukung sebagai bagian dari pengembangan quality tourism,

Diversifikasi pariwisata ke arah wellness tourism, dan

Penguatan sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Pada sektor pertanian, perlu dilakukan penguatan produktivitas dan hilirisasi untuk mencapai swasembada pangan. Di sisi lain, pengendalian inflasi melalui sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga harus ditingkatkan dengan mendorong efisiensi distribusi pangan dan kerjasama antar daerah.

Bank Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Bali yang hijau, tangguh, dan sejahtera. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, dan berbagai pemangku kepentingan menjadi fondasi penting dalam menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan berbagai inisiatif strategis dan dukungan kebijakan yang adaptif, Bali diharapkan mampu terus meningkatkan daya saing ekonomi, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat global. (Red)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130