SURABAYA |Nusantara Jaya News – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur menegaskan sikapnya terhadap narasi ajakan aksi demo yang digagas oleh Cak Sholeh dan kawan-kawan dengan mengusung tema “turunkan Gubernur Jawa Timur” pada 3 September 2025 mendatang. Narasi tersebut dinilai sarat dengan hasutan, fitnah, serta berpotensi menyesatkan masyarakat Jawa Timur.
Ketua MAKI Koorwil Jawa Timur, Heru MAKI, menyatakan bahwa pihaknya bersama pengurus MAKI di 17 kabupaten/kota se-Jawa Timur menolak keras provokasi yang tidak berdasar tersebut. “Penekanan frasa revolusi disertai narasi turunkan Gubernur menjadi pertanyaan besar. Ada apa kok tiba-tiba narasi itu diangkat? Padahal Jawa Timur sedang baik-baik saja,” tegasnya.
Menurut Heru, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak telah bekerja maksimal dan tanpa lelah dalam menjalankan program pembangunan Jawa Timur. Program-program tersebut dinilai telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat sehingga isu yang digulirkan Cak Sholeh justru kontraproduktif.
Heru juga menyinggung tudingan terkait kasus dana hibah 2019–2022 yang saat ini masih dalam tahap penyidikan oleh KPK. Ia menilai tuduhan yang diarahkan kepada Gubernur terkesan dipaksakan. “Kenapa ada tuduhan seakan-akan mempertanyakan kenapa Gubernur belum ditetapkan tersangka? Itu urusan KPK, bukan urusanmu. Jangan bikin gaduh,” ungkap Heru dengan nada tegas.
Selain itu, isu dugaan pungutan liar (pungli) di SMA/SMK juga dibantah oleh Heru. Menurutnya, tidak ada pungli dalam dunia pendidikan di Jawa Timur. Yang ada adalah dana partisipasi masyarakat yang sifatnya sukarela, sesuai dengan kesepakatan bersama wali murid berdasarkan aturan resmi dari Kemendikbud.
Lebih lanjut, Heru menegaskan bahwa MAKI Jatim akan melakukan aksi tandingan pada 2 September 2025 di Surabaya, bersama elemen masyarakat yang pro terhadap kelanjutan pembangunan Jawa Timur. “Saya sudah instruksikan pengurus MAKI di 17 kabupaten untuk bersiap. Kami akan hadir demi menjaga marwah dan kehormatan Jawa Timur,” ujarnya.
MAKI Jatim menegaskan tidak ada kompromi terhadap pihak-pihak yang berupaya menghambat jalannya pembangunan provinsi. Heru menutup pernyataannya dengan sindiran keras terhadap pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan isu ini. “Tema Rakyat Jawa Timur Menggugat akan berbalik menjadi Rakyat Jawa Timur Menghujat kalian, para sumber masalah sebenarnya,” pungkasnya. (Red)