Medan |Nusantara Jaya News – Penurunan signifikan jumlah mahasiswa di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) menimbulkan kekhawatiran di kalangan mahasiswa dan alumni. Kondisi ini dinilai sebagai dampak dari kepemimpinan dekan yang dianggap tidak efektif dalam menjalankan fungsi promosi, sosialisasi, dan pengembangan fakultas.(21/8)
Muhammad Ihsan, mahasiswa program studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) angkatan 2019, menyampaikan bahwa saat ia masuk, jurusan BPI memiliki empat kelas. Data yang dihimpun menunjukkan tren penurunan kelas dari tahun ke tahun: tahun 2018 ada lima kelas, 2019 sebanyak empat kelas, tahun 2020 menjadi tiga kelas, tahun 2021 menurun drastis menjadi dua kelas, naik sedikit di tahun 2022 menjadi tiga kelas, dan kembali menurun di tahun 2023 serta 2024 menjadi dua kelas. Bahkan, jurusan lain seperti Pengembangan Masyarakat Islam kini hanya memiliki satu kelas saja.
Menurut Ihsan dan sejumlah mahasiswa lainnya, kondisi ini tidak lepas dari minimnya upaya pimpinan fakultas dalam memperkenalkan Fakultas Dakwah dan Komunikasi ke sekolah-sekolah maupun kepada masyarakat secara luas. Tidak adanya program sosialisasi yang masif dan strategi promosi yang konkret dinilai sebagai penyebab utama berkurangnya minat calon mahasiswa terhadap fakultas tersebut.
“Kami menilai bahwa tidak ada progres nyata dari pimpinan dalam memperkenalkan Fakultas Dakwah dan Komunikasi ke publik. Sosialisasi sangat minim, bahkan nyaris tidak terdengar di sekolah-sekolah,” ujar Ihsan.
Lebih lanjut, mereka juga menyoroti perilaku sebagian dosen yang dinilai lebih sibuk mengejar publikasi jurnal, yang dicurigai hanya untuk kepentingan pribadi dalam meningkatkan eksistensi kenaikan pangkat dosen dan akreditasi institusi. Padahal, menurut mahasiswa, faktor utama yang mendongkrak akreditasi fakultas bukan hanya dari jurnal, tetapi juga dari jumlah mahasiswa yang masuk dan kualitas lulusan.
“Atas dasar ini, kami mendesak kepada Rektor UIN Sumatera Utara untuk melakukan evaluasi dan mencopot dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Kami ingin fakultas ini kembali hidup, dikenal luas, dan menjadi pilihan utama calon mahasiswa,” tegas Ihsan mewakili mahasiswa lainnya.
Para mahasiswa berharap ada perbaikan nyata di tubuh kepemimpinan Fakultas Dakwah dan Komunikasi agar tidak semakin kehilangan peminat, sekaligus memperkuat eksistensinya sebagai garda terdepan dalam pendidikan dakwah dan komunikasi Islam di Sumatera Utara.(Spt)