****************************************
Medan | Nusantara Jaya News – Persaudaraan Pemuda Islam Sumatera Utara menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Nazwa Aliya, Warga Negara Indonesia asal Deli Serdang, Sumatera Utara, yang ditemukan meninggal dunia di Kamboja. Hal ini disampaikan kepada awak media pada Kamis (21/8/2025).
Ketua Persaudaraan Pemuda Islam Sumut, Nugra Ferdino, menegaskan bahwa tragedi ini tidak dapat dikaitkan dengan proses penerbitan paspor maupun Kantor Imigrasi. Paspor adalah hak setiap warga negara sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, dan tidak dapat dijadikan dasar menyalahkan pihak imigrasi atas peristiwa di luar negeri.
“Paspor adalah dokumen resmi negara untuk identitas dan perjalanan. Itu bukan izin kerja, dan bukan pula penyebab terjadinya musibah. Menyalahkan penerbit paspor sama saja menutup mata terhadap akar masalah sebenarnya, yaitu lemahnya pengawasan dan maraknya perjalanan tidak resmi ke luar negeri,” tegas Nugra Ferdino.
Ia menjelaskan, kasus meninggalnya Nazwa tidak terkait dengan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), melainkan faktor pribadi yang menyebabkan korban berada di Kamboja. Hal ini juga sesuai dengan klarifikasi Kementerian Luar Negeri yang menyatakan bahwa keberangkatan Nazwa tidak melalui jalur kerja migran resmi.
Persaudaraan Pemuda Islam Sumut mendorong pemerintah untuk memperkuat edukasi masyarakat tentang bahaya keberangkatan non-prosedural ke luar negeri serta mempererat koordinasi antarinstansi, mulai dari Imigrasi, BP2MI, Kemlu hingga aparat penegak hukum.
“Negara wajib hadir untuk melindungi warganya. Edukasi, pengawasan, dan pemberantasan jaringan ilegal jauh lebih penting daripada menyalahkan proses penerbitan paspor yang sudah sesuai aturan,” tutup Nugra Ferdino.(Rozi)
