****************************************
Bangkalan |Nusantara Jaya News – Seorang siswa SMP berinisial AM (12), asal Desa Morombuh, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan, akhirnya bisa tersenyum lega setelah motor miliknya yang sempat dibawa kabur pelaku begal berhasil ditemukan dan dikembalikan oleh polisi. Penyerahan motor Honda Scoopy tersebut dilakukan langsung oleh Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, S.H., M.H., di Mapolres Bangkalan pada Rabu pagi (20/08).
Motor dikembalikan dengan status pinjam pakai, mengingat barang bukti tersebut masih dibutuhkan untuk proses hukum di pengadilan. “Nanti kalau dibutuhkan untuk proses di pengadilan akan diambil kembali untuk dijadikan barang bukti hingga kasus inkrah. Jadi, motor ini kami pinjam pakai ke korban,” jelas AKP Hafid.
Selain menyerahkan motor, AKP Hafid juga memberikan imbauan penting kepada korban dan keluarganya. Ia menekankan bahwa AM, yang masih berusia 12 tahun, sebaiknya tidak lagi mengendarai motor untuk berangkat maupun pulang sekolah. Hal ini karena korban masih di bawah umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). “Korban nanti tidak boleh bawa motor lagi ya ke sekolah,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, kakak korban, Dewi Marisa, yang turut mendampingi adiknya, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Polres Bangkalan atas keberhasilan mengungkap kasus begal ini serta mengembalikan motor keluarganya. “Terima kasih Polres Bangkalan sudah menemukan motor kami dan berhasil menangkap pelaku,” ujarnya.
Ia juga mengaku, setelah kejadian tersebut, keluarganya akan lebih berhati-hati lagi. “Ini pelajaran berharga untuk saya dan keluarga. Setelah ini, adik saya tidak akan pakai motor lagi,” pungkas Dewi.
Diketahui sebelumnya, AM menjadi korban begal saat menunggu kakaknya yang bersekolah di SMA untuk pulang. Pelaku berpura-pura kehabisan bensin sebelum akhirnya membawa kabur motor korban. Berkat kesigapan aparat kepolisian, pelaku berhasil diringkus dan barang bukti motor berhasil diamankan.
Kisah ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, khususnya orang tua, agar tidak membiarkan anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor demi keselamatan mereka dan untuk menghindari potensi tindak kejahatan di jalanan. (Red)
