****************************************
Denpasar |Nusantara Jaya News – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., menghadiri Apel Gelar Agung Pecalang Bali yang berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat di Denpasar. Kegiatan monumental ini menjadi bukti nyata sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat adat dalam menjaga stabilitas keamanan serta ketertiban di Pulau Dewata.
Turut hadir dalam apel tersebut Gubernur Bali Dr. Ir. Wayan Koster, M.M., Pangdam IX/Udayana, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Dr. Ketut Sumedana, S.H., M.H., bersama sejumlah pejabat tinggi Forkopimda Provinsi Bali. Apel ini diikuti oleh sekitar 1.500 pecalang yang datang dari berbagai kabupaten/kota di Bali, menunjukkan komitmen luar biasa masyarakat adat untuk berperan aktif menjaga kedamaian daerahnya.
Pecalang, yang selama ini dikenal sebagai penjaga tradisi dan keamanan adat di Bali, memiliki peran sangat strategis dalam kehidupan sosial masyarakat. Keberadaan mereka bukan hanya simbol kearifan lokal, melainkan juga garda terdepan dalam memastikan suasana aman dan tertib di tengah dinamika sosial budaya yang semakin kompleks.
Dalam apel tersebut, para pecalang secara tegas menyatakan sikap menolak segala bentuk tindakan anarkis yang berpotensi mengganggu ketertiban umum di Bali. Mereka menegaskan komitmennya untuk menjaga Pulau Dewata tetap aman, damai, dan harmonis sesuai dengan nilai-nilai luhur adat istiadat Bali.
Pernyataan tersebut sekaligus menjadi pesan kuat bahwa masyarakat Bali tidak akan memberikan ruang bagi provokasi, intoleransi, maupun tindak kekerasan yang dapat merusak sendi kehidupan sosial. Kehadiran Kapolda Bali bersama jajaran Forkopimda dalam apel ini juga menegaskan dukungan penuh negara terhadap peran pecalang sebagai mitra strategis aparat keamanan.
Apel Gelar Agung Pecalang Bali ini diharapkan menjadi momentum penting untuk semakin mempererat sinergi antara pecalang, aparat kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah. Dengan kebersamaan ini, Bali diyakini mampu terus menjaga citranya sebagai destinasi wisata dunia yang aman, damai, dan penuh harmoni, sekaligus melestarikan kearifan lokal yang menjadi kekuatan utama masyarakatnya. (Red)
