Denpasar |Nusantara Jaya News – Dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menggelar kegiatan sinergi antar lembaga yang dihadiri langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, serta sejumlah pejabat penting dari berbagai institusi. Kepala BPS Provinsi Bali, Agus Gede Hendrayana Hermawan, turut memberikan sambutan yang menegaskan makna peringatan tahun ini dengan tema “Statistik Berdampak untuk Indonesia Maju”.
Dalam sambutannya, Agus Gede Hendrayana menekankan bahwa kualitas data yang terjaga memiliki peran vital dalam mendukung ketepatan perumusan kebijakan, baik di tingkat nasional maupun regional. Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Daerah dan seluruh lembaga di Provinsi Bali atas komitmen nyata mereka dalam memanfaatkan data sebagai dasar pembangunan daerah. “Peringatan Hari Statistik Nasional bukan hanya perayaan, tetapi juga bentuk penghormatan kepada para statistisi yang bekerja keras menyediakan data berkualitas untuk pengambilan keputusan,” ujarnya.(26/9)
Peringatan ini juga menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya Sensus Ekonomi 2026, yang akan dilaksanakan oleh BPS. Menurut Agus, sensus tersebut menjadi tonggak penting dalam memperbarui basis data ekonomi Indonesia, termasuk Bali, guna mendukung kebijakan yang lebih relevan dengan kondisi terkini.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali turut hadir dan membuka acara peringatan. BI menegaskan dukungannya terhadap Sensus Ekonomi 2026 yang dinilai akan memberikan landasan data terbaru bagi kebijakan moneter maupun pembangunan ekonomi. “Melalui data berkualitas dari BPS, kami dapat memperkuat proyeksi ekonomi, mendukung pengembangan UMKM, penguatan pangan, serta peningkatan kapasitas produksi dan kualitas SDM di Bali,” ungkap perwakilan BI Provinsi Bali.
Tak hanya itu, Bank Indonesia juga mengucapkan selamat atas capaian Pemerintah Provinsi Bali dan sejumlah desa dalam penyelenggaraan Statistik Sektoral. Desa Kukuh di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, serta Desa Penyaringan di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, mendapat penghargaan gemilang dalam program “Desa Cinta Statistik”, yang menjadi simbol keberhasilan integrasi data di tingkat desa.
Lebih jauh, Bank Indonesia Provinsi Bali menegaskan bahwa fungsi advisory yang dijalankannya sangat bergantung pada data yang disediakan BPS. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan data dapat semakin berkualitas sehingga mendukung kebijakan yang akurat, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi perekonomian Pulau Dewata.
Acara peringatan ini pada akhirnya menjadi refleksi penting bahwa penyediaan data berkualitas merupakan tanggung jawab bersama antar lembaga, yang sekaligus memerlukan dukungan luas dari masyarakat. Dengan sinergi yang terjalin, baik BPS maupun BI Provinsi Bali optimis dapat terus memperkuat landasan statistik demi terwujudnya pembangunan ekonomi Bali yang maju dan berkelanjutan. (Red)