Jember |Nusantara Jaya News – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar RS Bina Sehat Jember setelah bus rombongan tenaga kesehatan (nakes) yang baru pulang dari wisata Gunung Bromo mengalami kecelakaan tragis di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025).
Bus pariwisata dengan nomor polisi P 7221 UG itu diduga mengalami rem blong saat menuruni jalur curam. Dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial, bus terlihat melaju tidak terkendali hingga akhirnya terguling dan menimbulkan korban jiwa.
Direktur Utama sekaligus pemilik RS Bina Sehat Jember, dr. Faida, membenarkan adanya insiden nahas tersebut.
“Benar, bus rombongan nakes kami mengalami kecelakaan. Tercatat delapan orang meninggal dunia, sementara lainnya dalam kondisi kritis,” ujarnya kepada RRI Jember.
Mendengar kabar tersebut, dr. Faida segera bertolak ke Probolinggo untuk memastikan proses penanganan medis terhadap para korban berjalan optimal. Pihak RS Bina Sehat juga menyiapkan tim bantuan untuk mendampingi keluarga korban.
Hingga berita ini dimuat, pihak kepolisian setempat masih melakukan olahraga tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan saksi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Identitas lengkap korban pun masih menunggu konfirmasi resmi.
Berikut ini identitas korban meninggal dunia
- Bella Puteri Kayila Nuryati (10), warga Jalan Cempaka No 16 Lingkungan Gebang Tengah, Patrang, Jember.
- Hesti Purwa Wredamaya (39), warga Dusun Krasak RT 01/01 Desa Pancakarya, Ajung, Jember.
- Hendra Pratama (37), warga Jl Sultan Agung 1/230 Kepatihan, Kaliwates, Jember.
- Wardatus Soleha (35), warga Jl A. Yani Krajan, Serut, Panti, Jember (istri Hendra Pratama).
- Aiza Fahrani Agustin (7), warga Jl A. Yani, Serut, Panti, Jember (anak Hendra Pratama).
- Arti Wibowati (34), warga Dusun Sumberjo RT 44/09 Desa Glundengan, Wuluhan, Jember.
- Nasha Azkiya Nayyara (14), warga Dusun Baratan RT 03/06 Desa Baratan, Patrang, Jember.
- Dessy Eka Agustin (33), warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Jenggawah, Jember.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan di jalur rawan kawasan Bromo–Probolinggo, yang memang dikenal memiliki medan jalan menanjak dan menurun tajam. Aparat kepolisian mengimbau agar pengemudi bus pariwisata lebih berhati-hati, terutama dalam memeriksa kondisi rem sebelum melintas di jalur tersebut.
Tragedi ini menjadi pukulan berat bagi dunia kesehatan di Jember, mengingat para korban adalah tenaga medis yang selama ini berperan besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat. (Red)