SURABAYA |Nusantara Jaya News – ꧌ꦥꦼꦉꦩ꧀ꦥꦸꦮꦤ꧀꧍ Perempuan sudah setara dengan laki laki. Peran Cut Nyak Dien dalam “pembangunan” (konteks perjuangan kemerdekaan) adalah sebagai pemimpin perlawanan, yang tangguh di medan perang melawan ꧍ꦧꦼꦭꦟ꧀ꦝ꧍ Belanda, seorang simbol keberanian dan nasionalisme, serta pembakar semangat rakyat dan pejuang untuk melawan ꧌ꦥꦼꦚ꧀ꦗꦗꦲꦤ꧀꧍ penjajahan.
Sementara itu, peran ꧌ꦌꦂ꧈ꦄ꧉ ꦏꦂꦡꦶꦤꦶ꧍ R.A. Kartini dalam pembangunan adalah sebagai pelopor pendidikan dan pemberdayaan perempuan, melalui pendirian sekolah, advokasi kemandirian ekonomi, dan inspirasi untuk memperjuangkan ꧌ꦏꦼꦱꦼꦠꦫꦄꦤ꧀꧍ kesetaraan gender.
Sekarang apa peranmu wahai ꧌ꦥꦼꦉꦩ꧀ꦥꦸꦮꦤꦶꦟ꧀ꦝꦺꦴꦤꦺꦱꦾ꧍ Perempuan Indonesia? Sekarang apa peranmu wahai lelaki Indonesia?
Tidak ada lagi siapa nomor satu dan nomor dua. ꧌ꦱꦼꦩꦸꦮ꧍ Semua nomor satu dalam ikatan ꧌ꦏꦺꦴꦭꦧꦺꦴꦫꦱꦶ꧍ kolaborasi (kerjasama) yang setara dalam pembangunan bangsa.
Dulu, jauh sebelum Cut Nyak Dien (1848-1908) dan R.A. Kartini (1879-1904), telah ada Peran Gayatri Rajapatni (1276-1350) dalam pembangunan ꧌ꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ Majapahit. Rajapatni adalah figur di balik layar yang bijaksana yang memberikan bimbingan strategis, mendukung pemerintahan, dan menyiapkan generasi penerus untuk masa ꧌ꦏꦼꦗꦪꦄꦤ꧀꧍ kejayaan kerajaan Majapahit.
Perjuangan ꧌ꦩꦼꦫꦺꦏ꧍ mereka tentu berbeda dengan perempuan sekarang. Sekarang hendaknya lebih kolektif dan kolaboratif dalam mewujudkan cita-cita ꧌ꦧꦼꦂꦰꦩ꧍ bersama, misalnya melalui satu wadah bersama. Salah satu diantaranya adalah wadah pers (media).
꧌ꦩꦺꦝꦶꦪ꧍ Media adalah senjata
Media adalah senjata dalam pembangunan. Media adalah misil dengan “hulu ledak” yang tak terhingga. Ia ꧌ꦩꦼꦩ꧀ꦧꦶꦝꦶꦏ꧀꧍ membidik benak sekalipun dalam persembunyian yang kedap suara dan hampa udara. Kehadiran media sebagai penggerak pembangunan telah diakui keberadaannya ꧌ꦱꦼꦗꦏ꧀꧍ sejak dulu.
Di ꧍ꦯꦹꦫꦨꦪ꧍ Surabaya, mulai masa pergerakan hingga masa kemerdekaan, media sangat berperan hingga akhirnya muncul istilah Pers Perjuangan, yang ꧌ꦝꦶꦠꦟ꧀ꦝꦲꦶ꧍ ditandai dengan dibangunnya Monumen Pers Perjuangan. Ini masih satu satunya ꧌ꦩꦺꦴꦤꦸꦩꦺꦤ꧀꧍ monumen di Indonesia.
Bertolak dari fakta sejarah, yang terkait dengan perempuan, ꧌ꦩꦸꦭꦻ꧍ mulai dari Gayatri Rajapatni, Cut Nyak Dien dan R.A. Kartini dengan peran Pers pada masa berikutnya, ꧌ꦤꦶꦱ꧀ꦕꦪ꧍ niscaya kombinasi kekuatan itu akan bisa menjadi modal pembangunan kebudayaan, yang pada gilirannya menjadi modal pembangunan ꧌ꦧꦔ꧀ꦰ꧍bangsa.
Ya, Perempuan, ꧌ꦧꦸꦢꦪ꧍Budaya dan Pers adalah satu kombinasi unsur, yang akan menjadi peluru dahsyat untuk membidik sasaran.
Dalam ꧌ꦌꦫ꧍ era pemajuan perempuan, peran perempuan akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Karenanya ada Kementerian ꧌ꦥꦼꦩ꧀ꦧꦼꦂꦞꦪꦄꦤ꧀꧍ Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
꧌ꦱꦼꦩꦼꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Sementara Budaya sendiri bisa ꧌ꦩꦼꦧ꧀ꦗꦝꦶ꧍ menjadi sumber ꧌ꦏꦼꦄꦫꦶꦥ꦳ꦤ꧀ꦭꦺꦴꦏꦭ꧀꧍ kearifan lokal dan kekuatan untuk membangun masyarakat, di mana perempuan dapat berperan sebagai pelindung dan ꧌ꦥꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦠꦿꦝꦶꦱꦶ꧍ pelestari tradisi.
Ini ꧌ꦩꦼꦤꦸꦚ꧀ꦗꦸꦏ꧀ꦏꦤ꧀꧍ menunjukkan peran penting perempuan dalam berbagai aspek pembangunan, termasuk ekonomi (usaha mikro, pertanian), ꧌ꦱꦺꦴꦱꦶꦪꦭ꧀꧍ sosial (mengasuh anak, menjaga tradisi), politik (pengambilan keputusan), dan ꧌ꦏꦼꦄꦩꦤꦤ꧀꧍ keamanan.

꧌ꦥꦼꦫꦤ꧀꧍ Peran itu telah ditunjukkan oleh Rajapatni di balik layar pembangunan dan kebesaran Majapahit pada abad 13. Untuk melindungi semangat kejuangan Rajapatni dan memaknai nama besarnya, diperlukan ꧌ꦧꦶꦔ꧀ꦏꦻꦧꦸꦢꦪ꧍ bingkai budaya yang dikemas dalam literasi siaran siaran (pemberitaan) pers. Sungguh terlalu banyak tentang nilai dan ꧌ꦥꦼꦫꦤ꧀꧍ peran perempuan (yang disimbolkan dengan Rajapatni) untuk ditangani oleh satu media.
Media ꧌ꦥꦼꦂꦙꦸꦮꦔꦤ꧀꧍ Perjuangan
꧌ꦤꦩꦸꦤ꧀꧍ Namun ini sebuah langkah yang baik sebagai mula bangkitnya pers perjuangan dengan pelibatan perempuan demi Pelestarian Kebudayaan dan ꧌ꦥꦼꦩ꧀ꦧꦔꦸꦤꦤ꧀꧍ pembangunan bangsa.

Di negeri ꧌ꦏꦶꦚ꧀ꦕꦶꦂꦄꦔꦶꦤ꧀꧍ Kincir Angin sudah ada penerbitan majalah, yang keberadaannya merunut jejak peradaban Nusantara. Namanya Indah Magazine. Isinya lifestyle dan bergenre ꧌ꦥ꦳ꦺꦩꦶꦤꦶꦱ꧀ꦩꦼ꧍ feminisme.
Di Indonesia ꧌ꦥꦼꦂꦟꦃ꧍ pernah ada majalah serupa seperti Kartini dan Gadis. Di era sekarang juga ada Tabloid Nyata. Semua memiliki semangat membangun melalui jalur media dengan ꧌ꦱꦼꦩꦔꦠ꧀꧍ semangat perempuan.

Menurut pemilik ꧌ꦠꦧ꧀ꦭꦺꦴꦲꦶꦢ꧀ꦚꦚꦠ꧍ Tabloid Nyata nama Rajapatni layak sebagai nama sebuah terbitan, yang sepadan dengan nama nama tokoh filosofis lainnya.
“Dia (red: Rajapatni) bukti ꧍ꦧꦲ꧀ꦮ꧍ bahwa wanita Indonesia sebenarnya terlahir pandai, cerdas, strategis dan powerful tanpa kehilangan kewanitaannya. Artinya tanpa jadi ‘laki-laki’. Dia hebat sebagai anak perempuan raja, yang seharusnya sangat princess dan ꧌ꦩꦚ꧀ꦗ꧍ manja, sebagai istri raja yang tidak cuma jadi first lady, ꧌ꦱꦼꦧꦒꦻ꧍ sebagai ibu bagi anak anaknya dan sebagai ibu suri”, demikian jelas ꧌ꦤꦤꦶꦮꦶꦗꦪ꧍ Nani Wijaya, pemilik dan pengelola Tabloid Nyata.
Potret ꧌ꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ꧍ Rajapatni selama ini memang bertabir. Kini saatnya sekarang Rajapatni tampil dalam sosoknya yang ꧌ꦏꦼꦏꦶꦤꦶꦪꦤ꧀꧍ kekinian. Seperti apakah penampakannya? (nng)


****************************************












